Menjadi Youtuber nampaknya sebuah trend baru bagi beberapa orang. Meski demikian tak mudah untuk memperoleh subscribers atau likes di Youtube. Para selebritis atau tokoh masyarakat tentu memiliki peluang lebih besar untuk mendapat subscribers atau likes. Namun mereka yang tak terkenal atau bukan selebritis juga bisa mendapat subscribers atau likes yang banyak jika menyediakan konten yang bagus atau menarik.
NAS DAILY
Pernah melihat video yang disebar oleh Nas Daily? Nas, atau Nuseir Yassin adalah seorang Arab yang lahir di Israel. Videonya terkenal di seluruh dunia, karena mengenai berbagai hal yang menyangkut keseharian orang di seluruh dunia.Â
Ia memang berkeliling dunia selama 1000 hari atau hampir 3 tahun untuk membuat video pendek sepanjang 1 menit setiap hari. Produktivitasnya memang luar biasa. Tak satu hari pun ia bolos bikin video.Â
Nas bukan orang terkenal sebelumnya, tapi konten yang dibuatnya terasa cerdas dan tentu menarik, begitu kata banyak orang.
Awalnya Nas tak menyebarkan videonya di Youtube, tetapi di Facebook Page, karena menurutnya itu lebih mudah tersebar daripada melalui Youtube. Sebuah strategi yang tepat.Â
Banyak yang videonya yang menjadi viral di media sosial. Mungkin anda pernah melihatnya melalui WA groups, padahal Nas tak menyebarkannya melalui WA.Â
Setelah Facebook Page-nya yang diberi nama Nas Daily memperoleh jutaan followers, baru Nas membuka Youtube Channel dengan nama yang sama.Â
Sekarang Page-nya memiliki 16 juta followers dan Youtube Channel-nya memiliki 1,5 juta subscribers. Mungkin strategi Nas ini bisa ditiru oleh mereka yang ingin memulai membuat konten di Youtube atau media sosial lain.
SCIENCE NATURE PAGE
Pernah dengar nama Hashem Al-Ghaili? Nama itu berada dibalik sebuah Facebook Page tentang sains populer di-follow oleh 32 juta orang dari lebih 100 negara.
Video di dalamnya bisa mendapat views hingga jutaan. Page ini dibuat akhir tahun 2015 dan diberi nama oleh pembuatnya, Hashem Al-Ghaili dengan nama "Science Nature Page" dengan keterangan pendek: "I dedicate this page to sharing my passion for science, technology and nature with all of you." Fanpage ini disebut sebagai "Facebook success story" oleh sebuah media digital, Al-Rasub.
Hashem Al-Ghaili lahir tahun 1990 di Yaman dari keluarga petani miskin. Ia memilih belajar sains di Pakistan dan kini Jerman. Hashem tak seperti pemuda Arab lainnya, ia justru tertarik pada sains. Padahal teknologi adalah produk dari sains. Menurut Hashem pula, sains membuat masyarakat atau peradaban menjadi lebih baik dan mulia. Hashem menyebut dirinya science communicator, karena butuh orang yg mampu menyampaikan sains dengan bahasa yg lebih mudah dimengerti. Hashem mengajak kita merenung tentang sains ini: "Just think of the visible difference between the societies that make science their first priority and the societies that ignore science."
Sayangnya tak banyak yg mampu memahami sains seperti Hashem, karena sejak kecil banyak dari kita yang terlanjur keracunan dogma yg tak perlu. Bahkan merapal mantera berusia ribuan tahun di universitas eksakta menjadi lebih penting daripada membicarakan sains.
Hashem Al-Ghaili meyakini, sains lah yg membuat peradaban manusia semakin baik setiap harinya. Fanpage yang dibuatnya dipuji orang di seluruh dunia, karena mampu menjelaskan sains dan teknologi dengan bahasa yg mudah.
MEMBANGUN POSITIVITY
Tiga dekade terakhir neuroscience atau positive psychology giat berkembang berkat adanya teknologi baru, seperti fMRI dan lain-lain. Berbagai riset dilakukan yang hasilnya sangat berguna untuk memaksimalkan fungsi otak agar lebih cerdas, lebih kreatif, inovatif, lebih punya solusi, tahan stres atau depresi, bahkan tubuh lebih sehat dan lebih cenderung pada kebajikan.Â
Di negeri-negeri maju hasil-hasil riset ini sudah banyak diterapkan. Namun di Indonesia neuroscience atau positive psychology beserta berbagai hasil risetnya belum terlalu populer atau diterapkan.
M. Jojo Rahardjo dan Desny Zacharias sejak tahun 2014 menulis ratusan artikel, 3 buku, puluhan video dan memes untuk mempopulerkan hasil-hasil riset di atas. Mereka membuat dan mengelola Facebook Page Membangun Positivity.Â
Saat ini followers Page Membangun Positivity hampir 10.000 (facebook.com/membangunpositivity). Tak terlalu banyak memang, meski isinya berguna bagi mereka yang ingin memaksimalkan fungsi otaknya.Â
Isi page itu bukan hanya hasil-hasil riset, tetapi juga berbagai tips praktis untuk semua orang agar bisa memaksimalkan fungsi otaknya. Ada tips mengenai bagaimana bermeditasi, karena menurut riset meditasi adalah kegiatan yang paling besar dalam memaksimalkan fungsi otak.Â
Demikian juga mengenai tips lainnya seperti tips untuk bersyukur dengan cara menulis jurnal positif. Atau juga bagaimana membangun relationships, berbuat kebajikan dan olahraga. Semuanya itu berdasarkan berbagai riset para ahli di seluruh dunia agar kita menjadi individu yang lebih baik.
M. Jojo Rahardjo dan Desny Zacharias juga memiliki Youtube Channel dengan nama yang sama, yaitu Membangun Positivity. Subscribers-nya juga belum terlalu banyak dibanding subscribers milik para selebiritis yang padahal isinya cuma haha-hihi doang atau pamer gaya kehidupan mereka.Â
Memang cukup disayangkan jika konten yang berguna untuk produktivitas, kesehatan mental, atau untuk menjadi tangguh ternyata kurang diminati masyarakat. Namun demikian Youtube Channel Membangun Positivity akan terus aktif, bahkan akan mengeluarkan video 3 menit seminggu 2 kali dalam waktu dekat ini.
M. Jojo Rahardjo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H