Meski demikian penelitian menunjukkan, bahwa positivity lebih besar peluangnya untuk ditularkan, sehingga satu orang yang depresi di dekat kita tidak akan terlalu berpengaruh jika kita memiliki 3 orang lain yang memiliki positivity di dekat kita.
Pemerintah dan badan dunia seperti WHO sudah menerbitkan petunjuk untuk mengatasi kesehatan mental sebagai dampak dari adanya COVID-19 ini.Â
Tulisan dari berbagai sumber yang bisa dipercaya pun sudah banyak beredar tentang cara yang sudah teruji secara ilmiah dapat menurunkan tingkat depresi.Â
Namun kita beruntung hidup pada masa di mana positive psychology atau neuroscience telah dikembangkan selama 2 dekade lebih (lihat beberapa tulisan saya terdahulu). Menghindari atau mengatasi depresi saat ini menjadi lebih praktis, ringan dan lebih cepat daripada sebelumnya.
Seperti saya sudah tulis di berbagai tulisan sebelumnya, solusi dari positive psychology atau neuroscience untuk mengatasi depresi adalah tak jauh dari 5 tips berikut ini yang sering saya sampaikan:
1. Meditasi (berdoa)
2. Bersyukur (menulis jurnal)
3. Menjaga relationships dengan orang dekat atau yang dicintai
4. Berbuat kebajikan
5. Berolahraga
Jangan lupa semua tips di atas adalah hasil penelitian dari positive psychology atau neuroscience yang saya rangkum menjadi 5 tips saja agar ringkas namun tetap manjur.Â
Lalu bagaimana detil dari 5 tips di atas? Silakan membaca beberapa tulisan saya yang berkaitan dengan itu di website atau Facebook Page saya ini.
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H