Beberapa orang bertanya pada saya: Anda ahli meditasi? Apakah tingkat meditasi anda sudah tinggi?
Apa jawab saya? Saya mulai melakukan mindfulness meditation sejak tahun 2015. Apakah tingkat meditasi saya sudah tinggi? Yang saya tahu, saya "kecanduan" meditasi.Â
Meditasi membuat saya merasa nyaman, Jadi setiap saya punya kesempatan melakukan meditasi, pasti saya lakukan. Itu jawaban saya.
Saya melakukan mindfulness meditation sejak saya mulai menggali berbagai buku dan tulisan mengenai neuroscience. Tidak hanya menggali tetapi saya tulis kembali dan membagikannya pada orang lain.
Bahkan saya mempromosikan neuroscience di berbagai media. Saya punya fanpage di Facebook sejak tahun 2015, saya berinama "Membangun Positivity". Silahkan dicari dan dikunjungi.
Apakah sebelumnya saya tidak pernah melakukan meditasi?
Ternyata saya bukan pemula dalam meditasi. Sekitar tengah tahun 90an saya sudah mulai melakukan meditasi. Meski tak terlalu sering, tapi saya tahu meditasi ini membuat saya merasakan sebuah sensasi nyaman.
Dalam meditasi ini saya memperhatikan pikiran saya sendiri. Apa yang saya sedang pikirkan? Ternyata itu menghasilkan sensasi nyaman yang membuat saya ingin melakukannya lagi dan lagi.
Sayangnya, dulu saya tak tahu bahwa kegiatan itu termasuk kegiatan meditasi dan menghasilkan pengaruh yang baik bagi otak. Jadi dulu saya tak melakukannya terlalu sering.
Kemudian di tahun 2015 saya membaca beberapa artikel tentang penelitian neuroscience pada meditasi. Para ahli menyarankan mindfulness meditation yang ternyata relatif sederhana dan sangat berguna untuk menjalani kehidupan sehari-hari, bahkan juga untuk mencapai sesuatu yang serius atau tinggi.
Bagaimana cara melakukan mindfulness meditation?
Tarik nafas dan hembuskan nafas. Itu saja! Tentu dengan memperhatikan tarikan dan hembusan nafas itu. Jadi mindfulness meditation bisa dilakukan di mana saja dan kapan saja.
Jika anda bisa melakukannya 5 menit tentu bagus, tapi tak apa-apa jika anda hanya bisa melakukannya selama 10 detik saja.
Mudah? Anda harus mencobanya dulu. Tentu tidak selalu mudah untuk memfokuskan perhatian anda pada tarikan dan hembusan nafas anda sendiri.
Seringkali perhatian kita beralih ke hal-hal lain, seperti pekerjaan yang belum anda lakukan atau apa-apa yang menimpa anda kemarin, bahkan apa yang akan terjadi besok.
Jika fokus anda beralih ke hal lain, jangan gusar, karena cobalah untuk kembali lagi fokus pada tarikan dan hembusan nafas anda lagi. Begitu seterusnya. Ingat meditasi yang buruk itu lebih baik daripada tidak meditasi.
Meditasi bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja dan bisa untuk jangka waktu yang lama atau singkat. Namun tempat yang nyaman dan tenang akan melancarkan kita untuk fokus kepada tarikan dan hembusan nafas itu.
Semoga berguna!
M. Jojo Rahardjo
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H