Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Meditasi untuk Mereka yang Terkena Kanker

29 Mei 2019   23:06 Diperbarui: 2 Mei 2021   19:53 1647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka yang melakukan meditasi lebih banyak karena alasan untuk membuat jiwa lebih tenang, kalem atau rilek, juga untuk menjaga kesehatan. Ada juga yang menginginkan lebih memiliki kedamaian bersama orang lain.

Praktek meditasi sudah berlangsung sejak ribuan tahun lalu di berbagai tempat dan di berbagai kebudayaan di seluruh dunia. Masih misteri siapa yang pertama kali mengajarkan meditasi di permukaan bumi ini.

Berbagai riset neuroscience sepanjang 2 dekade terakhir menunjukkan meditasi juga dapat membuat pikiran menjadi lebih tajam, kemampuan menyimpan dan mengambil memori menjadi lebih baik. Tak ketinggalan mereka yang melakukan meditasi lebih cenderung pada perdamaian.

Meditasi memang dipraktekkan oleh beberapa agama, namun meditasi yang didefinisikan oleh neuroscience bukan praktek keagamaan. 

Neuroscience bahkan bisa menjelaskan apa yang terjadi di otak saat orang melakukan meditasi. Berkat berbagai penelitian neuroscience semua orang bisa melakukan meditasi kapan saja dan di mana saja.

Beberapa Macam Meditasi

Ada banyak macam meditasi. Kebanyakan adalah melakukan diam tak bergerak dan tak bersuara. Tapi ada juga yang dilakukan dengan gerakan, seperti Tai Chi, Chi Gong dan lain-lain.

Meditasi kadang disebut mengosongkan atau menghentikan pikiran. Namun neuroscience mendefinisikan meditasi adalah kegiatan untuk menyadari apa yang sedang dikerjakan oleh pikiran kita atau mengamati pikiran kita sedang sibuk dengan apa (memikirkan apa). 

Neuroscience telah menganjurkan cara meditasi yang paling efektif, yaitu hanya dengan memperhatikan tarikan nafas masuk dan keluar. Kegiatan itu membuat pikiran menjadi lebih tenang (tidak sibuk dengan hal-hal lain yang beraneka).

Gambar: psychologytoday.com
Gambar: psychologytoday.com
Mengapa pasien kanker perlu melakukan meditasi?

Mereka yang sedang menderita kanker merasakan beberapa hal seperti rasa sakit, rasa lelah atau tak bertenaga, gangguan tidur, mual, dan lain-lain.

Mereka juga dibebani emosi negatif seperti rasa cemas, stress, marah dan lain-lain.

Semua yang dialami oleh penderita kanker bisa diringankan dengan meditasi, karena meditasi menghasilkan perasaan nyaman (tenang, damai, dan ringan, atau kalem). Meditasi juga menurunkan kecemasan dan stres. Bahkan meditasi mengurangi rasa sakit, dan menghasilkan rasa bertenaga (tubuh terasa ringan).

Butuh sedikit waktu dan upaya yang giat untuk merasakan manfaat meditasi. Mungkin di saat awal ada yang merasa lebih stress saat menyadari betapa sibuk pikiran kita setiap saat. Lebih stress lagi karena kita merasa tak bisa membuat pikiran kita lebih kalem. Namun jika terus berusaha melakukan meditasi, nanti akan datang saat kita merasa lebih nyaman saat meditasi dibanding tak meditasi. Itu artinya efek meditasi sudah mulai membuahkan hasil.

Kunci keberhasilan meditasi adalah mempraktekkannya secara teratur. Semakin sering mempraktekkannya semakin baik. Bangun tidur, silakan meditasi, hendak tidur, silakan meditasi. Terbangun dari tidur, silakan meditasi. Saat tak melakukan apa-apa, silakan meditasi. Saat merasa resah atau cemas, silakan meditasi. Ingin berpikir keras atau memecahkan sesuatu, silakan meditasi. Sedang senang, silakan meditasi. Dan lain-lain.

Seperti sudah disebutkan di atas, meditasi menurut neuroscience adalah hanya memperhatikan tarikan nafas masuk dan keluar. Meski hanya sesederhana itu, namun anda dapat mengharap hasil yang besar. Untuk lebih jelas tentang tips mempraktekkan meditasi yang dianjurkan oleh neuroscience, tonton video ini (klik di sini) .

Meditasi belum dinyatakan secara tegas bisa menyembuhkan mereka yang menderita kanker. Namun meditasi menghasilkan perasaan nyaman (tenang, damai, dan ringan, atau kalem). Meditasi menurunkan kecemasan dan stres. Bahkan meditasi mengurangi rasa sakit, dan menghasilkan rasa bertenaga (tubuh terasa ringan). Tentu itu semua amat dibutuhkan oleh mereka yang sedang menderita kanker.

M. Jojo Rahardjo
Tulisan ini saya persembahkan untuk semua penderita kanker. Semoga Tuhan memberikan yang terbaik!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun