Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bridge of Spies, Kisah Seorang yang Memiliki Positivity

24 November 2015   13:58 Diperbarui: 24 November 2015   14:25 470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Photo: Bridge of Spies"][/caption] 

Film di mulai dengan adegan-adegan seseorang pelukis di bagian dalam rumah Rudolf Abel yang memiliki peralatan yang tidak biasa, yaitu alat-alat yang terlihat seperti alat komunikasi radio yang tergolong canggih di jamannya di tahun 1957. Lalu adegan beralih dengan adegan penguntitan beberapa agen CIA terhadap Abel. Ternyata Abel menuju sebuah taman kota hanya untuk melukis. Namun CIA tak tahu, bahwa Abel melukis di tempat itu untuk mengambil pesan rahasia yang disembunyikan di bangku taman yang didudukinya untuk melukis.

Adegan selanjutnya adalah penggerebekan rumah Abel dan ditemukan semua peralatan espionage-nya. Abel pun dituduh menjadi mata-mata bagi Rusia, meski kemudian Rusia tak pernah mengakui, bahwa Abel sebagai mata-matanya.

Pemerintah Amerika kemudian ingin memberi kesan baik bagi dunia, bahwa seorang mata-mata sekalipun di Amerika akan mendapatkan kesempatan untuk dibela dengan adil dalam pengadilan. Maka Abel diminta dibela oleh seorang pengacara asuransi agar Abel lebih pasti akan dinyatakan bersalah dan dihukum mati oleh pengadilan.

James B. Donovan yang bekerja sebagai pengacara asuransi di Brookly, New York lalu dipilih untuk mendapat “tugas negara”, yaitu menjadi pengacara Rudolf Abel. Namun Donovan membela Abel dengan sungguh-sungguh, sehingga Abel tidak dihukum mati, tetapi hanya mendapat hukuman seumur hidup.

Pembelaan Donovan yang sungguh-sungguh memiliki alasan, yaitu dengan membiarkan Abel tetap hidup (tidak dihukum mati pengadilan), maka Abel mungkin berguna bagi banyak orang, terutama bagi Amerika. Ternyata Donovan betul, beberapa tahun kemudian sebuah pesawat mata-mata Amerika jatuh dan pilotnya, Francis G. Powers tertangkap Rusia, maka kesungguhan Donovan dalam membela Abel menghasilkan jalan untuk bertukar-tahanan antara Amerika dan Rusia. Donovan bahkan beberapa tahun kemudian bisa membebaskan hampir sepuluh ribu orang setelah gagalnya invasi Teluk Babi yang dilakukan CIA.

Film ini secara umum memang tentang espioanage, namun film ini juga tentang Donovan yang menurut neuroscience menggunakan bagian otak yang disebut prefrontal cortex-nya secara maksimal. Donovan bukan orang yang membiarkan amigdala-nya membajak otaknya secara keseluruhan. Sebagaimana kita tahu, bahwa otak manusia dibagi beberapa bagian setelah berkembang lebih maju sejak pertama kali berevolusi. Meski demikian otak reptil masih tertinggal di batok kepala kita dan masih kadang berfungsi untuk tujuan tertentu. 

Menurut neuroscience dan positive psychology, Donovan memiliki ciri orang yang memiliki positivity. Karena, pertama ia memiliki pandangan jauh ke depan, yaitu mampu memperkirakan tentang apa yang mungkin terjadi kepada klien yang dibelanya. Ini dalam positive psychology disebut memiliki kemampuan analitis yang baik atau kecerdasan yang lebih baik secara umum. Donovan juga bisa disebut kreatif dalam membela klien-nya, yaitu bagaimana ia mempengaruhi hakim agar kliennya tidak dihukum mati, namun hanya diberikan hukuman seumur hidup. Kita tentu tak meragukan lagi bagaimana bagusnya Stephen Spielberg mengeksploitasi dialog dan ekspresi wajah dan tubuh dari Donovan dan Hakim dalam film ini.

Kedua, Donovan juga memiliki kecenderungan untuk berbuat kebajikan. Beberapa adegan menggambarkan tentang empati Donovan kepada kliennya setelah berinteraksi selama beberapa waktu sebagai pembela. Ia kadang bertanya dengan nada berempati seperti ini: apakah Abel tidak kuatir karena pemerintahnya membantahnya sebagai warga Rusia, apalagi sebagai mata-mata Rusia yang akibatnya tak ada upaya apapun dari pemerintah Rusia untuk membelanya.

Ketiga, Donovan digambarkan memiliki optimisme yang luar biasa. Donovan tetap yakin bisa memenangkan negoisasi pertukaran-tahanan dengan pihak “musuh”, meski CIA yang sudah berpengalaman dalam soal espionage tidak terlalu yakin. Donovan menuntut dua orang Amerika, yaitu Francis G. Powers dan Frederic Pryor yang ditahan pihak komunis untuk ditukar dengan satu orang, Rudolf Abel.

Bagi CIA, Frederic Pryor tidak penting untuk dibebaskan dari tahanan komunis, namun Donovan memiliki optimisme yang membuatnya menemukan jalan yang tak terpikirkan sebelumnya untuk bisa membebaskan keduanya sekaligus.

Apa itu positive psychology?

Baru dua dekade lebih para pakar psikologi dan neuroscience membangun sebuah ilmu pengetahuan baru yang disebut positive psychology antara lain untuk bisa menjelaskan apa yang terjadi di otak saat orang melakukan aktivitas atau tindakan tertentu. Positive psychology juga bisa menjelaskan apa yang terjadi di otak saat orang memiliki misalnya kebahagiaan. Sehingga kebahagiaan dewasa ini bukan sesuatu yang filosofis atau religius lagi, karena kebahagiaan sekarang sudah dapat diukur secara ilmiah di laboratorium.

Shawn Achor seorang pakar positive psychology mendefinisikan kebahagiaan seperti ditulisnya dalam buku berjudul “The Happiness Advantage”. Kira-kira kebahagiaan didefinisikannya begini: sebuah kondisi di otak di mana otak bekerja maksimal. Saat anda memiliki kebahagiaan, otak menjadi lebih cerdas, kreatif, inovatif, analitis, mampu memecahkan masalah, tahan terhadap tekanan dan mudah lepas dari depresi, fisik lebih segar, immune system membaik, dan lebih cenderung berbuat kebajikan.

Barbara Fredrickson, salah satu pakar positive psychology menulis sebuah buku berjudul “Positivity”. Fredrickson menggunakan kata positivity untuk menggantikan kata happiness atau kebahagiaan. Kata positivity juga digunakan oleh pakar positive psychology yang lain.

Positive psychology adalah ilmu pengetahuan yang baru di Indonesia. Jika anda Googling belum banyak kajian mengenai positivity. Meski demikian, bukan berarti belum ada pakarnya di Indonesia, namun mungkin mereka belum produktif menulis. Padahal setiap tahun sekarang PBB bersama dengan pakar positive psychology dunia telah menerbitkan “World Happiness Report”, yaitu daftar negeri-negeri terbahagia di dunia. Sayangnya Indonesia hanya masuk di urutan ke-74 saja, dikalahkan oleh negeri-negeri Asia lain dan negeri-negeri Amerika Latin. Itu artinya Indonesia bukan negeri yang penduduknya bahagia. Tidak heran, sulit mencari pemimpin dan wakil rakyat yang memiliki positivity yang bisa membawa Indonesia menjadi negeri yang maju, makmur dan humanis.

***

M. Jojo Rahardjo

Tulisan M. Jojo Rahardjo tentang positivity dan positive psychology bisa dibaca juga di portal perpustakaan digital "Inspirasi" dan di Facebook Fan Page "Membangun Positivity".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun