Mohon tunggu...
M. Jojo Rahardjo
M. Jojo Rahardjo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan.

Sejak 2015 menulis ratusan artikel dan video seputar perkembangan neuroscience dan kaitannya dengan berbagai aspek kehidupan. M. Jojo Rahardjo dan berbagai konten yang dibuatnya bisa ditemui di beberapa akun medsos lain.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

World Happiness Report & Pembakaran Hutan

23 November 2015   12:49 Diperbarui: 23 November 2015   13:02 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Photo: Reuters/Mike Stone"][/caption] 

Dalam banyak penelitian tentang orang-orang bahagia disebutkan bahwa salah satu cirinya adalah mereka peduli dengan orang lain dan juga lebih cenderung untuk berbuat kebajikan. 

 

Mereka yang bahagia tentu tidak tega melakukan kejahatan kemanusiaan seperti melakukan pembakaran hutan dalam beberapa bulan terakhir ini di Sumatra dan Kalimantan. Pembakaran hutan membuat ratusan juta orang tercekik karena asapnya memenuhi wilayah mulai dari Singapura, Malaysia hingga ke Thailand. Pembakaran hutan ini sudah terjadi selama 3 dekade lebih, yaitu terutama sejak kelapa sawit menjadi komoditi dunia yang gurih.

 Mereka yang bahagia juga tidak tak perlu menjadi kaya raya jika harus merusak hutan. Mereka yang bahagia juga akan lebih cerdas, kreatif atau inovatif dalam menemukan cara cepat, mudah dan murah dalam membuka lahan untuk menanam kelapa sawit. Mereka yang membakar hutan untuk alasan apapun menunjukkan tak punya positivity di kepalanya.

Indonesia berada pada urutan ke 74 dalam daftar “World Happiness Report 2015”. Sebuah urutan yang menunjukan bahwa Indonesia bukan negara yang bahagia yang sekaligus menyedihkan. Salah satu gejalanya tampak dari angka-angka kekerasan antar kelompok masyarakat yang dari tahun ke tahun tak menurun, bahkan terus meningkat. Angka kekerasan ini terutama adalah angka kekerasan atas nama “agama” yang mungkin tidak bisa disebut “agama” tetapi politik yang dimanipulasi menjadi “agama”. 

Tanpa peranan pemerintah daerah dan aparatnya, pembakaran hutan sebenarnya sulit bisa dilakukan. Asap pembakaran hutan ini mengakibatkan kematian ribuan orang secara langsung atau tidak langsung. Mengapa pemerintah daerah tega melakukan ini? Salah satu jawabannya adalah karena Indonesia memang bukan negeri yang bahagia sebagaimana yang disebut oleh “World Happiness Report 2015”. Negeri yang tidak bahagia itu maksudnya adalah kebanyakan penduduknya tidak memiliki kebahagiaan. Itu juga berarti termasuk pemimpinnya atau wakil rakyatnya. 

Positive psychology, ilmu pengetahuan yang baru dikembangkan selama 2 dekade terakhir sudah semakin populer di dunia. Di berbagai tempat di mana-mana banyak dibuat program untuk meningkatkan level kebahagiaan, terutama di negara maju, misalnya Inggris yang menempati urutan 21 (kurang bahagia dibanding Amerika yang menempati urutan 15). 

Baru-baru ini David Cameroon PM Inggris telah meminta Martin Seligman pionir positive psychology untuk menerapkan program kebahagiaan di sekolah-sekolah di Inggris. 

Richard Layard pakar positive psychology dari Inggris bahkan mempublikasikan sebuah situs Action for Happiness agar orang menjadi aware soal happiness dan apa manfaatnya. Situs ini ditujukan untuk semua orang di seluruh dunia. Beberapa program kegiatan sudah didisain untuk dijalankan oleh siapapun yang tertarik.

Dalam situsnya, Richard Layard mengemukan 3 hal yang menjadi dasar gerakan Action for Happiness ini

  1. We can each affect our happiness and the happiness of those around us.

Kita bisa mempengaruhi kebahagiaan yang kita miliki dan kebahagiaan orang lain di sekitar kita.

Ada banyak penelitian yang menyebutkan bahwa ada banyak aktivitas yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan level kebahagiaan kita sendiri atau orang lain. Kebahagiaan memang menular secara alamiah, karena saat kita bahagia, maka kita akan cenderung untuk membantu orang lain agar juga memiliki kebahagiaan.

  1. We need to prioritise the things that cause happiness.

Kita perlu membuat daftar prioritas bagi aktivitas yang memiliki pengaruh dalam membangun kebahagiaan.

Relationships sangat penting sebagai kontributor dalam membangun kebahagiaan. Sehingga kita dianjurkan untuk selalu melakukan aktivitas yang bisa menghasilkan relationships yang berkualitas antar keluarga, orang-orang di tempat atau jaringan kerja, dan masyarakat.

Positive emotions juga sangat penting untuk kita jaga agar rasionya setiap hari tetap 3:1, yaitu 3 positive emotions dan 1 negative emotions (Barbara Fredrickson). Kita tidak akan tahu kapan peristiwa buruk akan terjadi yang memunculkan negative emotions yang akan membajak seluruh potensi positif yang kita miliki.

  1. Helping others is essential for a happier society.

Peduli pada orang lain adalah ciri masyarakat yang bahagia

Aktivitas membantu orang lain atau kepedulian pada orang lain adalah salah satu booster dalam memperoleh kebahagiaan. Bahkan aktivitas ini membuat tubuh kita lebih sehat. Bersedekah, menjadi relawan, bahkan sekedar mengunjungi orang lain (bersilaturahimi) bisa membuat kita lebih semakin peduli pada orang lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa aktivitas peduli pada orang lain juga bersifat menular. 

***

Banyak sebab Indonesia berada di urutan negeri tidak bahagia, namun yang pasti peran pemerintah cukup besar untuk menentukan kebahagiaan warganya. Sayangnya, bagaimana kita bisa berharap para pemimpin di negeri ini, aparat pemerintah dan wakil rakyat bisa diisi oleh orang-orang yang bahagia atau memiliki positivity ketika hampir semua orang di negeri ini tidak bahagia? Semoga meski hanya satu atau dua orang yang menduduki posisi strategis di pemerintahan bisa membawa perubahan yang berarti untuk membuat warga di negeri ini menjadi bahagia. Warga yang bahagia akan membawa negeri ini kepada kemajuan, kesejahteraan dan humanis

 

 

M Jojo Rahardjo

Tulisan M. Jojo Rahardjo tentang positivity dan positive psychology bisa dibaca juga di portal perpustakaan digital "Inspirasi" dan di Facebook Fan Page "Membangun Positivity".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun