11. Penelitian telah menunjukkan bahwa mensedekahkan uang untuk orang lain, ternyata membuat orang manjadi lebih bahagia daripada membelanjakan uang untuk kepentingannya sendiri.
12. Proporsi pelajar Amerika yang menganggap bahwa filosofi tentang makna hidup itu penting dalam kehidupan telah turun dari 65% di tahun 1960an menjadi 45% di masa sekarang ini.
13. Riset mengenai kesehatan mental di berbagai negeri menunjukkan tidak adanya perbaikan yang berarti. Di Inggris, remaja yang memiliki masalah dengan perilaku dan emotions malah 2 kali besar dibanding pada tahun 1970an.
14. Terapi psikologi yang baru, seperti cognitive behavioral therapy bisa mentransformasikan kondisi kehidupan kita. Hanya dalam 4 bulan saja, separuh penderita depresi dan kegelisahan bisa kembali menjadi normal.
15. Orang-orang yang mengikuti mindfulness meditation secara rata-rata lebih bahagia sebesar 20% hanya dalam 1 bulan. Mereka juga memiliki immune system yang membaik. Meditasi itu membuat perubahan struktural di otaknya, termasuk perubahan di hippocampus yang dikenal sebagai bagian yang berperan dalam proses belajar dan menyimpan dan mengambil memori. Bahkan juga perubahan dalam soal self-awareness, cinta kasih dan introspeksi.
16. Dalam sebuah penelitian, individu yang memiliki positivity lebih tahan terhadap virus flu.
17. Kebahagiaan mempengaruhi orang-orang di sekitar kita dan orang-orang yang mengenal kita. Penelitian menunjukkan bahwa peluang kebahagiaan bisa tertular ke orang dekat adalah sebesar 15%. Orang dalam derajat kedua memiliki peluang 10%, dan derajat ketiga 6%.
18. Kebanyakan orang berpikir, bahwa jika mereka mendapatkan kesuksesan, maka merekapun akan mendapatkan kebahagiaan. Namun penelitian dalam positive psychologydan neuroscience menunjukkan sebaliknya: justru kebahagiaan adalah bahan bakar untuk mendapatkan kesuksesan. Saat kita memiliki positivity, otak kita menjadi lebih optimal dalam berfungsi, seperti lebih cerdas, lebih kreatif, lebih inovatif, lebih memiliki pemecahan masalah, lebih produktif dan lain-lain.
19. Positive emotions - seperti rasa senang, rasa ingin tahu, kebanggaan, kagum, dan bersyukur - memang muncul hanya sementara, namun jika secara teratur kita mengalaminya, maka kita bisa memperoleh kebahagiaan dalam jangka panjang. Penelitian menunjukkan bahwa kita memerlukan rasio 3:1 (3 positive emotions : 1 negative emotions) untuk berada pada tipping point, yaitu keadaan kita selalu siap menghadapi peristiwa buruk setiap hari.
20. Kebahagiaan membentuk garis serupa huruf U dalam alur kehidupan kita. Kita lebih bahagia saat masih muda, lalu kurang bahagia saat di paruh baya, lalu kembali bahagia lagi.
Â