Mohon tunggu...
M Joko Lukito
M Joko Lukito Mohon Tunggu... Full Time Blogger - maju terus pantang mundur

maju terus pantang mundur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen Pengalaman Pribadi: Kenangan di Bulan Mei

21 Februari 2019   07:38 Diperbarui: 21 Februari 2019   07:40 269
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

 "Maa.. Nana juga ingin lihat kakak.. Maa.." Jeritku kepada mama yang telah pergi dari ruanganku. Namun tante dan suster datang membawa kursi roda untukku menuju ruangan kakak. Tante mendorong kursi rodaku memasuki ruangan itu, aku melihat banyak orang yang kritis disana, lalu diujung ruangan aku melihat ranjang kakakku dikelilingi keluargaku. Air mata terus mengalir di wajahku perlahan aku berdiri dan mencium keningnya. "Kak.. Bangun kak.. Bangun.. Maafin Nana kak, nana janji gak akan buat kakak marah lagi. Nana bakalan jadi adek yang baik untuk kakak.. Kakak bangun dong kak..." Rintihku sambil mengoyang goyangkan badan kakakku yang terus diam tak bergerak. Aku terduduk diam dikursi rodaku, lalu mama datang menghampiriku "Nana.. Ikhlasin kakak na.. Waktu kakak sudah habis.. Nana harus kuat biar mama juga bisa kuat.. Sekarang Nana yang harus gantiin tugas kakak yaa." Mamaku benar benar wanita yang tegar seperti kakakku.

Setelah dirawat kurang lebih satu minggu dirumah sakit, aku pun diperbolehkan pulang oleh dokter. Luka di badanku pun sudah mulai mengering namun luka dihatiku masih terus saja terbuka, tak bisa hilang oleh waktu. Rasa sesal yang aku rasakan terus saja menghantuiku sampai saat ini. Namun aku yakin ada sesuatu yang menantiku selepas banyak kesabaran yang aku jalani hingga aku lupa pedihnya rasa sakit. "Nana janji kak nana bakal jagain mama, ayah, dan adek.. Nana juga janji bakalan buat mama, ayah dan kakak bangga dengan nana.. Nana sayang kakak.. Nana rindu kakak.. Tunggu kami disurga ya kak." Bisikku sambil memandangi foto kakakku yang tersenyum bahagia.

Sumber

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun