Debu di kedua tangan dan kian merangkapÂ
Dinding sebuah jalan menuju kota yang tak beraroma dan bercahaya redup
Â
Andai kau bisa menghitung waktu
Dahulu kala kau masih muda nan sendu
Kiranya kau sekarang akan menjadi cantik rupawan nan pilu
Â
Yakni dibawah kedua pikiran yang berbeda masih membelah kita berduaÂ
Namun jika kau suatu saat mengerti suatu makna
Maka percayalah
Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!