Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Artikel Utama

Debat Tidak Tuntas Cagub Jakarta

15 Januari 2017   03:32 Diperbarui: 15 Januari 2017   10:38 1580
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta 2017 saat debat.

Misalnya, paslon Ahok dan Djarot menjelaskan tentang program pemberdayaan UMK melalui sistem bagi hasil. Paslon lain bisa mendebatnya, bahwa program model itu tidak efektif karena setiap usaha memerlukan adanya pendampingan dari konsultan atau tenaga ahli pada setiap bidang usaha itu. Lalu dari mana biayanya, karena jika dibebankan pada modal yang disediakan, maka usaha itu menjadi tidak layak dijalankan.  

Begitu pula, program dana bergulir bagi UMK yang direncanakan oleh paslon AHY/Silvy. Wacana itu dapat dibahas secara tuntas. Misalnya karena statusnya sebagai pinjaman, bagaimana kebijakan yang ditempuh kalau usaha yang dibantu itu macet atau uangnya dibawa kabur. Soalnya dana bergulir sebesar Rp 50 juta bagi pelaku UMK nilainya sudah sangat besar.

Format debat paslon Cagub/Cawagub itu bisa juga dilakukan secara terpisah. Jadi ada debat khusus cagub dan debat antar cawagub. Dengan acara debat terpisah tersebut, publik bisa mengetahui kehebatan dan  kelemahan setiap cagub dan cawagub. Akan diketahui cagub dan cawagub yang banyak tidak tahunya dan yang pintar. 

Format debat yang digunakan pada Jumat yang lalu, publik tidak mengetahui mana yang lebih pintar dan lebih menguasai permasalahan secara menyeluruh, cagub atau cawagubnya. Dengan format yang digunakan pada Jumat yang lalu, setiap paslon masih bisa saling menutupi kelemahan masing-masing.

Sekian dulu dan Salam Kompasiana

M. Jaya Nasti                      

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun