Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Cipinang atau Sukamiskin Menanti Kedatangan Irman Gusman

18 September 2016   04:34 Diperbarui: 19 September 2016   13:34 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Irman Gusman, Ketua DPD-RI, baru saja ketiban sial. Ia ditetapkan KPK menjadi tersangka kasus korupsi. Ia terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK di rumah dinasnya di Jalan Denpasar Jakarta Selatan. Maka Irman Gusman digiring ke kantor KPK. Ia disangka menerima uang suap yang nilainya tidak seberapa yaitu hanya Rp 100 juta. Pada hal, Irman Gusman memiliki kekayaan mencapai Rp 31 Milyar lebih, sebagaimana yang dilaporkannya kepada KPK. Menurut Wikipedia, Irman Gusman juga menjadi komisaris sejumlah perusahaan . Jadi rasanya, sangat tidak pantas seorang Irman Gusman tersandung kasus suap yang nilainya sangat tidak berarti.  

Sayang sekali, karena Irman Gusman adalah politisi yang cemerlang, meskipun tidak menjadi anggota suatu partai politik.   Irman dikenal sebagai penggagas lahirnya Dewan Perwakilan DaerahRepublik Indonesia. Ia terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat dan terpilih menjadi Wakil Ketua DPD RI bersama Ginandjar Kartasasmita sebagai Ketua pada periode pertama 2004-2009.  Pada Pemilu tahun 2009, Irman kembali terpilih sebagai anggota DPD RI mewakili Sumatera Barat. Kali ini ia terpilih sebagai Ketua DPD RI. Selanjutnya pada 2014, Irman Gusman kembali terpilih menjadi  anggota DPD mewakili Sumatera Barat dan dipercaya melanjutkan jabatannya sebagai Ketua DPD-RI.

Tapi rupanya Irman Gusman tidak memiliki iman yang cukup kuat  untuk membentenginya dari godaan korupsi.  Meskipun DPD-RI tidak memilki wewenang dalam urusan-urusan proyek, tetapi Irman bisa memanfaatkan wibawa dan nama besarnya selaku Ketua DPD-RI. Maka ada pengusaha yang datang meminta bantuan, meminta katebelece untuk melicinkan bisnisnya selaku importir gula. Ujungnya adalah pemberian uang kepada Irman Gusman.

Barangkali orang yang paling terpukul dengan tertangkapnya Irman Gusman adalah Buya Syafii Maarif,  mantan Ketua PP Muhammadiyah yang juga tokoh asal Sumatera Barat. Tokoh lainnya yang sangat terpukul barangkali adalah teman saya Dr Anwar Abbas, Ketua Bidang Ekonomi PP Muhammadiyah, sama berasal dari Sumatera Barat, sahabat dekat Irman Gusman.

Irman Gusman selain tokoh dari Sumatera Barat dan tokoh muda Minangkabau juga berasal dari keluarga besar Muhammadiyah. Ayahnya, Gusman Gaus adalah tokoh Muhammadiyah Sumatera Barat dan pernah menjadi Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat. Irman Gusman sendiri pernah menjadi anggota Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah Periode 2000-2005.

Para tokoh adat Minangkabau juga tentu sangat terpukul dan malu. Masalahnya Irman Gusman juga menyandang gelar datuk, yang diterimanya pada tahun 2013, bersama-sama dengan Tifatul Sembiring, karena ibu mereka berasal dari nagari yang sama, Tabek Sarojo, sekitar 10 km dari kota Bukittinggi. Jadi Irman Gusman sudah membuat malu orang se nagari, dan lebih luas lagi se provinsi Sumatera Barat.  Ia juga telah membuat malu lembaga terhormat, Dewan Perwakilan Daerah (DPD), di mana ia menjadi ketuanya selama 2 periode.

Saya sendiri mengenal Irman Gusman, tapi dari kejauhan. Saya bahkan lebih akrab dengan Pakcik dari  Irman Gusman yang bernama Guspardi Gaus, sekarang Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat. Guspardi pernah menjadi yunior saya semasa menjadi aktifis di IMM Cabang Ciputat.  Masalahnya Irman Gusman tidak suka mengakrabkan diri dengan orang-orang yang mungkin ia nilai kurang penting. 

Kelihatannya ia punya sifat hanya melihat ke atas. Meskipun kami pernah sama-sama pengurus Majelis Ekonomi PP Muhammadiyah, di mana saya mendapatkan posisi sebagai sekretaris dan Irman Gusman sebagai anggota, kami tidak pernah akrab.  Irman Gusman beda sekali dengan Alm. Adi Sasono, yang akrab dengan semua orang. Terakhir saya bertemu Irman Gusman tahun lalu pada sebuah resepsi kawinan. Saya menyalaminya, tapi ia tidak hendak mengajak ngomong sesuatu sekedar basa basi.

Maka hari-hari mendatang, Irman Gusman yang terhormat itu akan merasakan dinginnya ruang tahanan. KPK sudah menetapkannya sebagai tersangka. Alat bukti berupa uang suap sudah disita. KPK sendiri tidak bisa lagi mundur karena tidak  berwewenang menerbitkan SP3. Maka hampir dapat dipastikan nasib Irman Gusman selanjutnya.  Irman Gusman yang ganteng itu akan melalui beberapa tahun ke depan di balik terali besi penjara Cipinang atau Sukamiskin.

Sekian dan salam

M. Jaya Nasti

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun