Masalahnya mungkin disebabkan Gerindra terlalu memaksakan Sandi untuk menjadi cagub. Pada hal elektabilitas Sandiaga Uno tertinggal terlalu jauh dari Ahok dan sudah sulit untuk  didongkrak. Mungkin juga Sandi terlalu culun untuk menantang Ahok, karena ia tidak mempunyai pengalaman di pemerintahan dan parlemen.  Atau karena bisa juga Sandi, sebagaimana yang ditulis oleh seorang Kompasioner,  hanya memiliki isi celana yang banyak. Maksudnya, modal Sandi sebenarya hanya uang. Selaku pengusaha, ia  punya cukup banyak uang  di dalam celananya.
Tapi rakyat Jakarta tidak lagi terpukau  dengan kekayaan seseorang.  Ini terbukti pada Pilkada 2012. Jokowi dan Ahok yang tidak punya banyak uang berhasil memenangkan Pilgub Jakarta. Apalagi nama Sandi masuk dalam Panama Papers yang berisi nama-nama pengemplang pajak di negaranya sendiri dengan mendirikan perusahaan cangkang di luar negeri.
Ciawi, 31 Agustus 2016.
Sekian dulu, Salam
M. Jaya Nasti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H