Maka M. Dawam Rahardjo yang mulai bekerja sebagai  Koordinator program, enam tahun kemudian menjadi direktur.  Seorang redaktur Majalah Prisma seperti Alm. Aswab Mahasin dan Rustam Ibrahim bisa menjadi Direktur. Seorang mantan TPL Industri Kecil, yaitu Suhardi,  pernah pula menjadi  direktur. Sekarang, direktur LP3ES bahkan sudah berasal dari generasi muda yang masuk pada awal 2000-an.
Meskipun para alumnus banyak yang menjadi menteri, LP3ES tidak pernah bersikap mumpungis. LP3ES tidak meminta diberi proyek-proyek untuk memperkaya dirinya. Sampai tua, LP3ES menegakkan prinsip anti KKN, meskipun  dengan sikap itu menjadikan lembaga ini miskin dan hampir bangkrut. Â
Makanya saya  jengkel dan marah dengan tuduhan-tuduhan LSM-LSM pada terima uang dari asing dan mau menggadaikan sikap nasionalisme demi uang. LSM yang orijinal seperti LP3ES menerima dana tanpa persyaratan apapun  dari pihak donatur.
Terakhir, sebagai mantan staf LP3ES yang tergolong generasi awal, masuk 1975, Â tentu saya berharap dua menteri di Kabinet Kerja Jokowi yang berasal dari LP3ES tidak terkena reshuffle, yaitu Rizal Ramli dan Ferry M. Baldan.
Sekian, Salam
M. Jaya Nasti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H