Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik

Siapa Berani Menantang Ahok dalam Kebersihan Harta Kekayaan?  

18 April 2016   10:13 Diperbarui: 18 April 2016   10:31 1000
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Harry Azhar Aziz (HAA), Ketua KPK  berusaha  menyenggol Ahok dengan keras dalam perkara pembelian tanah RS Sumber Waras. Tapi ternyata namanya juga masuk dalam Panama Papers. Jadi pastilah ia juga punya perbuatan tidak baik. Selaku pejabat  Negara yang mendapatkan penghasilan dari gaji dan tunjangan yang bisa dihitung, HAA  tentu akan blepotan untuk menjelaskan asal-usul kekayaannya yang sangat besar. Soalnya untuk bisa mendirikan perusahaan off shore di luar negeri tentulah hanya bisa dilakoni oleh orang-orang yang kaya sekali.  Mungkin karena merasa tidak aman, HAA menyelundupkan sebagian kekayaannya  ke luar negeri.

Apalagi ia terbukti berkali-berkali berbohong. Pertama ia mengatakan tidak benar dia punya perusahaan off shore itu, tetapi kemudian  mengakuinya. Kedua ia mengatakan perusaaan itu didirikan atas permintaan anaknya yang kawin dengan orang Chili. Tetapi perusahaan itu ternyata didirikan 4 tahun sebelum anaknya menikah dengan si orang Chili itu. Ketiga, pernyataan HAA bahwa perusahaannya itu tidak aktif mengindikasikan adanya motif tersembunyi  "perbuatan jahat"  berupa pengemplangan pajak.

Akibat melakukan kebohongan publik itu kredibilitas HAA hancur. Ia telah diminta oleh sejumlah anggota DPR untuk mundur.  Bahkan ada petisi yang juga menuntut HAA mundur dari jabatannya selaku Ketua BPK. Tapi ia tidak punya rasa malu. Ia akan bertahan terus menjadi Ketua BPK, lembaga tinggi Negara bidang audit.

***

Yang menyedihkan dari para pembenci  Ahok  yang banyak itu, hampir semuanya pemeluk agama mayoritas (Islam)  dan berasal dari etnis mayoritas pula (pribumi).  Mereka seharusnya malu, karena malu menurut ajaran Islam adalah indikator dari keimanan,   “al-haya’u minal iman”.  Maka seharusnya ada yang berani menantang Ahok, ayo kita buka-bukaan. Aku juga kaya tanpa harus korupsi. Tapi sejauh ini belum ada yang berani.

HAA harusnya berani menantang Ahok untuk membuktikan dirinya bersih dari korupsi.  Sewaktu masih mahasiswa  ia pernah menjadi Ketum Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam. Tetapi setelah menjadi pejabat Negara, ternyata ia semakin serakah dan semakin lupa diri. Pada hal  seharusnya ia semakin tua semakin beriman.

Sekian dan Salam

M. Jaya Nasti

 

Sumber antara lain :

http://www.kompasiana.com/warakatumba/sheng-yue-milik-ketua-bpk-bodong-indikasi-jual-beli-audit_5711d52a7793735007f03983

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun