Tentu saja partai-partai yang pemiliknya bukan konglomerat akan mewajibkan para cakada membayar uang mahar. Â Sebab dengan uang mahar itulah parpol itu mendapatkan sebagian uang untuk biaya operasionalnya. Partai-partai yang pemiliknya atau ketua umumnya tidak tergolong kaya biasanya akan mengharuskan cakada yang mereka usung menyediakan uang mahar. Bahwa kepada media massa mereka membantahnya, Â kita sudah terbiasa dengan kebohongan para politikus.
Parpol yang tidak punya kader hebat biasanya akan menawarkan dukungan partai kepada para cakada dari eksternal partai untuk diusung, tentunya dengan uang mahar yang lebih besar. Â Parpol biasanya akan mencari cakada yang uangnya banyak. Sedangkan cakada petahana atau yang tergolong kaya raya bersedia membayar uang mahar kepada suatu parpol dengan tujuan sebagian besar parpol berada di belakangnya, menjadi pengusung atau pendukung, untuk memastikan kemenangan pada saat pilkada berlangsung.
Sekian dan Salam dari saya
M. Jaya Nasti
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H