Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kehidupan Sejumlah Anak-anak Presiden dan Wakil Presiden

26 Februari 2016   17:45 Diperbarui: 26 Februari 2016   17:56 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hari Rabu malam yang lalu (23/2/2016), acara Mata Najwa di Metro tivi menghadirkan dua anak laki-laki Presiden Jokowi. Mereka diwawancarai tentang kehidupan mereka sebagai anak presiden. Dua anak laki-laki Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep duduk di kursi Mata Najwa untuk ditanyai oleh Najwa Shihab dihadapan ribuan pengunjung.

Yang menarik adalah Putra sulung Presiden Joko Widodo(Jokowi), Gibran Rakabuming Raka (28). Ia berprofesi sebagai pengusaha kelas menengah, menjalankan bisnis weeding organizer sekaligus catering yang diberi nama “Cilli Pari”. Selain itu Gibran mendirikan usaha jualan martabak. Tentu bukan martabak kelas kaki lima, tetapi berupa kafe yang menu utamanya martabak. Keistimewaan martabak yang dijual di kafe yang diberi nama “Markobar” adalah martabak 8 rasa. Kafe “Markobar” telah membuka cabang di sejumlah kota termasuk Jakarta, yang berlokasi di jalan Cikini Raya.

Gibran menjauhi dunia politik yang kini tengah digeluti sang ayah. Bagi pria kelahiran Solo, 1 Oktober 1987 itu, bisnis dan politik tidak bisa disatukan. Ia tidak ingin memanfaatkan posisi ayahnya sebagai walikota Solo yang kemudin menjadi Gubernur Jakarta dan sekarang Presiden. Ia berprinsip bisnis dan politik jangan dicampur. Ia ingin bapaknya tetap bisa jalan sebagai pejabat negara, dan ia juga jalan sebagai pengusaha. Sebagai anak, tidak ingin mengganggu urusan ayahnya dengan bisnis yang dia lakukan.

Yang menarik lagi, Gibran sejak 5 tahun yang lalu mendirikan sebuah yayasan yang bergerak pada kegiatan kursus Bahasa Inggeris gratis bagi anak-anak keluarga tidak mampu di Solo dan sekitarnya. Ia berpendapat Bahasa Inggeris adalah salah satu kunci keberhasilan dan wajib dikuasai oleh anak-anak Indonesia. Mungkin itulah salah satu sedekah Gibran bagi masyarakat di sekitarnya.

Lain lagi dengan anaknya Wapres Jusuf Kalla. Anak tertua JK, Solihin Kalla umur 39 tahun) adalah seorang profesional dan pengusaha Indonesia. Ia anak laki-laki satu-satunya dari 4 bersaudara. Ia menjabat sebagai Direktur Pengembangan Bisnis Kalla Grup, sebuah kelompok usaha besar atau konglomerasi milik keluarga Kalla yang dikomadani oleh JK, dan diserahkan kepada adik dan anaknya setelah JK kembali menjabat. Maklum sebagai wapres yang juga menjadi ketua sejumlah organsasi kemasyarakatan, JK super sibuk, tidak lagi punya waktu mengurus puluhan perusahaan besar.

Tapi hebatnya, JK tidak melarang anak-anaknya menggerubungi proyek-proyek pemerintah. JK sendiri bilang bahwa keluarganya selaku warga Negara punya hak untuk berusaha, termasuk mengerjakan proyek-proyek pemerintah jika memiliki kemampuan.

Tidak terlalu jauh dari Jakarta, di Cikeas sana, ada Ibas, putera bungsu mantan Presiden SBY. Ia menjadi politisi Partai Demokrat, partai yang didirikan bapaknya. Pada periode yang lalu ia mendapatkan posisi tinggi, sebagai sekjen. Pada periode sekarang, ia “hanya” menjadi Ketua Fraksi Partai Demokrat di DPR. Ia terlihat selalu mengekor kemana orang tuanya bepergian. Ia berbeda dengan abangnya Agus Harimurti, yang merintis karir di TNI berpangkat mayor, mengikuti jejak langkah ayahnya.

Nama Ibas kerap disebut oleh saksi-saksi kasus korupsi. Ia disebutkan menerima ikut dan menikmati uang hasil korupsi. Bahkan mantan wasekjen PD yang mendekam di penjara, Angelina Sondakh, menyebut Ibas biasa diberi nama “sang pangeran” untuk urusan proyek-proyek yang digarapnya.

Tetapi KPK belum menindak lanjuti pernyataan para saksi tersebut. Maklum tidak mudah bagi KPK untuk mencari barang bukti yang mungkin tersimpan di Cikeas sana. Akan menimbulkan geger politik jika istana mantan Presiden SBY digeledah.

Hampir bersamaan waktunya, Fanny Safriyansyah alias Ivan Haz (IH), anggota DPR dari PPP, anak mantan Wapres Hamzah Haz, digrebek polisi. Ia digiring ke kantor polisi bersama sejumlah oknum polisi dan TNI karena kasus narkoba. Pada hal IH juga terlibat kasus penganiayaan pembantu rumahtangga. Polisi telah mendapatkan izin untuk memeriksanya sebagai tersangka karena ia anggota DPR. Tapi sebelum polisi sempat melakukan pemeriksaan, Ivan Haz sudah tersangkut lagi dengan kasus hukum lain, yaitu narkoba. Belum ada penjelasan polisi apakah ia hanya terlibat sebagai pemakai saja, pengedar atau produsen.

Masih di Jakarta, di kawasan Kuningan, Ilham Akbar Habibie putera tertua mantan Presiden Habibie, melanjutkan jejak langkah ayahnya sebagai pakar penerbangan. Ia sedang mempersiapkan pesawat terbang yang diberi nama R80, dengan kapasita penumpang 80 orang yang dijadwalkan dapat terbang pada 2019. Ia yakin, jenis pesawat itu yang sangat dibutuhkan Indonesia untuk menjangkau pulau dan daerah-daerah terpencil. Ia juga yakin, PT. Garuda Indonesia nantinya akan berminat membeli pesawat terbang R80 tersebut. Sedangkan anak bungsu mantan Presiden Habibie, Tharek Kemal Habibie, menekuni profesi sebagai bisnisman, menengelola perusahaan keluarga milik ayahnya, BJ Habibie.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun