Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kehidupan Sejumlah Anak-anak Presiden dan Wakil Presiden

26 Februari 2016   17:45 Diperbarui: 26 Februari 2016   17:56 2430
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu bagaimana dengan anak-anak mantan Presiden Megawati?. Yang paling terkenal tentunya adalah Puan Maharani, yang sekarang menjabat Menko Pengembangan Sumberdaya Manusia dalam Kabinet Kerja. Ia dikader dan didik ibunya untuk menggantilkannya memimpin PDI-P. Meskipun demikian ia dinilai tidak memiliki kinerja yang tinggi, dan lebih cenderung menjadi beban Presiden Jokowi. Puan mempunyai dua saudara laki-laki. Keduanya juga mengikuti jejak ibunya sebagai politikus. Bahkan Prananda Prabowo diberi jabatan sebagai salah satu ketua DPP PDIP, meskipun ia begitu tidak dikenal oleh publik.

Tentu kalau kita tarik ke belakang, ada 5 anak Presiden Soeharto yang semuanya berprofesi sebagai pengusaha. Mereka menjadi pengusaha besar karena fasilitas ayah mereka serta pengusaha yang menjadi kroninya. Setelah Pak Harto lengser dan meninggal dunia, perusahaan—perusahaan yang dimiliki anak Pak Harto juga rontok. Bahkan perusahaan stasiun televisi Mbak Tutut akhirnya berpindah tangan dikuasai oleh Hary Tanu, pemilik stasiun televisi MNC grup.

Jadi, dari 6 presiden RI tersebut, kehidupan anak-anak mereka cukup beragam. Ada yang berusaha secara mandiri dan tidak minta difasilitasi oleh ayahnya. Tetapi kebanyakan mengikuti jejak langkah orang tua mereka selaku politisi dan pengusaha.

Ada pula yang mengikuti jejak ayahnya sebagai pakar dan perintis industri pesawat terbang nasional. Ada yang difasilitasi sedemikian rupa selaku pengusaha, lalu menjadi pengusaha besar dan berakhir dengan kebangkrutan setelah ayah mereka tidak lagi menjabat.

Ada yang mungkin terlalu dimanjakan sehingga mereka menjadi tidak bertanggung jawab bagi dirinya sendiri dan jabatan publik yang disandangnya, dan akhirnya tersangkut masalah hukum.

Sekian dulu, Salam dari saya

M. Jaya Nasti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun