Mohon tunggu...
M. Jaya Nasti
M. Jaya Nasti Mohon Tunggu... mantan profesional -

Hanya seorang kakek yang hobi menulis agar tidak cepat pikun

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Para Tokoh yang Menjilat Ludahnya Kembali

22 Februari 2016   18:15 Diperbarui: 23 Februari 2016   00:10 2315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lalu tokoh ketiga yang terpaksa menjilat ludahnya kembali adalah Aburizal Bakrie. Pada Pilpres 2014, ARB selalu Ketum Golkar menjadi pendukung utama Prabowo, meskipun Partai Golkar mendapatkan suara dan kursi lebih banyak di DPR. Ia menjadi tokoh sentral Koalisi Merah Putih (KMP).

Tapi setelah setahun berlalu, ARB terpaksa menyerah kepada Jokowi yang bermain politik cantik melalui pembantunya Yasonna H Laoly.  Yosanna mempermainkan ARB dan Partai Golkar sampai hancur berantakan. Pada Pilkada serentak akhir 2015, sebagian besar calon kepala daerah dari Partai Golkar mengalami kekalahan.

Maka ARB yang dulu menjadi Panglima KMP sekarang tanpa malu-malu menyatakan beralih menjadi pendukung Pemerintahan Jokowi. Ia menyatakan hendak mengembalikan Golkar kepada fitrahnya sebagai partai pendukung pemerintah. Ia juga setuju untuk menyelenggarakan Munas untuk memilih Ketua Umum baru Partai Golkar. Maka jadilah ARB sebagai tokoh nasional ketiga yang menjilat ludahnya kembali.

Pada level ecek-ecek, tersebutlah Ahmad Dhani yang sempat bernazar akan memotong kemaluannya jika Jokowi menang Pilpres. Sedangkan anak perempuan Rhoma Irama akan pindah ke negara lain jika Jokowi menang Pilpres. Semuanya menjilat kembali air ludahnya, dengan tidak menjalankan nazar yang telah mereka ucapkan.

Saya salut dan respek dengan Prabowo Subianto. Ia ternyata berlapang dada. Ia menerima kenyataan bahwa PAN, Partai Golkar dan PPP sudah meninggalkannya. Pada saat Partai Golkar kubu Aburizal Bakrie secara resmi telah menyatakan menjadi pendukung pemerintahan Jokowi, Prabowo mengaku hal itu tak masalah, Bahkan ia tak akan mempersoalkan jika ada kader Gerindra yang diminta membantu pemerintah Jokowi.

Gerindra tidak akan menjegal dan merusak. Kalau tidak baik, kami akan kritisi.  Menurut Prabowo, ekonomi suatu negara akan berhasil jika suasananya kondusif. "Kawan-kawan di KMP ingin memberikan kesempatan seluas-luasnya agar pemerintah kerja baik untuk rakyat dan kami akan dukung.” tuturnya.

Begitulah dunia politik di Negara kita, yang menjadikan para politisi  kehilangan rasa malu dan kehormatan dirinya.

Salam dari saya

M. Jaya Nasti

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun