Mohon tunggu...
Mj Jafar Shodiq
Mj Jafar Shodiq Mohon Tunggu... Dosen - Koordinator Nasional Kaukus Muda PPP

Direktur PT Mukti Lintas Media Owner Nuslembabershop Owner Majapahit Rental Owner Avra Pimpinan Redaksi Hidayatuna.com Direktur Lembaga Tunas Muda Cendekia Pendiri ITHLA (Organisasi Persatuan Mahasiswa Bahasa Arab Se Indonesia)

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Liga Arab: Dinamika, Sejarah, dan Perkembangannya

14 Oktober 2022   09:45 Diperbarui: 14 Oktober 2022   09:56 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh: Mj. Ja'far Shodiq (Mahasiswa Program Doktoral UIN Jakarta)

Membaca buku Global Organizations: The Arab League karya Cris E. Toffolo seakan memberikan gambaran kepada kita semua bagaimana sejarah panjang perjalanan kawasan dunia Arab ini hingga kemudian menemukan momentum kebangkitan dengan lahirnya Liga Arab. Sebuah protret organisasi modern yang di dalamnya mampu menyatukan visi misi bersama negara-negara di Jazirah Arab untuk membangun masa depan yang lebih sejahtera dan kuat.

Mengutip Toffolo dalam pengantar bukunya tersebut menjelaskan apa yang disebut dengan Liga Arab tak lain adalah sebuah organisasi regional yang di dalamnya terdiri dari berbagai negara di kawasan dunia Arab. Ia menyebut Liga Arab berbeda dengan Uni Eropa yang didirikan berdasarkan geografis. Yang mana hanya mencakup negara Eropa.

Liga Arab dibangun berdasarkan kesamaan kultur. Dimana teradapat budaya bersama yang berakar pada bahasa sama yakni bahasa Arab. Menariknya, Liga Arab ini lahir mendahului lahirnya PBB (Persatuan Bangsa Bangsa). Kini Liga Arab memiliki jumlah anggota sebaga 22 negara.

Liga Arab pertama kali berdiri pada 22 Maret 1945 saat Perang Dunia II masih bergejolak. Sementara PBB baru lahir pada 24 Oktober 1945, setelah Perang Dunia II berakhir. Inilah yang menarik dari keberadaan dari organisasi Liga Arab.

Kelahirannya bagaikan oase yang menyejukkan di tengah kemarau panjang yang dialami negara-negara di kawasan dunia Arab. Tak pelak, situasi ini pada perkembangan selanjutnya merubah tatanan pada kehidupan negara di Dunia Arab.

Secara garis besar, buku Global Organizations: The Arab League ini memotret sejarah dan perkembangan dari organisasi Liga Arab. Termasuk mencakup tentang definisi Liga Arab itu sendiri. Jika Uni Eropa membangun visi bersama berdasarkan letak geografis, namun Liga Arab melandasinya berdasarkan kesamaan kebudayaan. Dalam konteks ini adalah budaya berbahasa Arab.

Lantas bagaimana untuk menentukan kawasan atau negara yang bisa dikategorikan sebagai anggota Liga Arab? Disini Toffolo mengkajinya secara detail dan menyeluruh, termasuk tentang definisi siapa yang dimaksud dengan orang Arab.

Dalam sejarah pertama kali lahirnya Liga Arab, komposisi anggota negara mereka antara lain Mesir, Suriah, Lebanon, Irak, Yordania, Arab Saudi dan Yaman. Dari komposisi ini menunjukkan bahwa letak geografis tidak membatasi organisasi ini berdiri. Dimana komposisinya terdiri dari negara-negara di Asia Barat dan Afrika Utara.

Itulah sebabnya Liga Arab mengkategorikan anggota negara mereka adalah semua negara Arab, bahkan yang berada di luar Asia Barat dan Afrika Utara. Tujuan didirikannya Liga adalah untuk membantu negara-negara Arab mengoordinasikan kebijakan mereka, dan menyatukan kekuatan politik di pentas dunia global. Tentu saja yang paling utama adalah untuk mengembangkan masa depan bersama yang lebih baik.

Buku setebal 114 halaman ini secara komprehensif membedah keberadaan Liga Arab, mulai dari aspek historisnya, fokus perjuangan organisasi ini hingga dinamika yang terdapat antar anggota Liga Arab itu sendiri. Misalnya dalam kasus saat Irak melakukan invasi ke Kuwait tahun 1990. Dimana dua negara ini sama-sama berstatus sebagai anggota Liga Arab.

Hal itu juga disinggung oleh Toffolo dalam bukunya ini. Terkait aspek historis lahirnya Liga Arab juga dikupas sangat mendalam olehnya. Dimana secara historis keberadaan Liga Arab tidak lepas dari semangat Pan-Arabisme. Dalam hal ini Pan-Arabisme tidak sama dengan Pan-Islamisme.

Liga Arab tidak mengusung samangat mereka berdasarkan agama Islam melainkan berdasarkan kesamaan budaya bersama. Sehingga dalam kasus ini, perbedaan agama tak menjadi soal dalam membangun kekuatan negara negara di kawasan dunia Arab.

Pada halaman 25-41 dijelaskan bagaimana sejarah panjang kawasan ini berada di dalam penjajahan. Misalnya pada masa imperium Ottoman kawasan ini berada di bawah kekuasaan Turki. Setelah itu situasi memburuk ketika kolonialisme Barat menyasar kawasan ini. Dimana Inggris dan Prancis menjadi malapetaka bagi kawasan ini.

Selama berada di bawah kolonialisme Barat inilah kemudian melahirkan semangat untuk menjadi bangsa merdeka seutuhnya. Berawal dari semangat nasionalisme Arab inilah, Liga Arab lahir untuk menyatukan kekuatan negara negara di kawasan ini.

Dalam kesepakatan yang dibangun oleh organisasi Liga Arab ini mengatur beberapa fokus koordinasi yang meliputi urusan politik, pendidikan, ekonomi, hukum, keamanan, budaya, sosial, dan komunikasi. Liga Arab menyediakan tempat di mana keputusan dapat dibuat pada tingkat di atas negara bagian individu yang menjadi anggotanya.

Berdasarkan pengalaman imperialism Barat di kawasan ini, Liga Arab mencoba mencegah dominasi negara-negara Arab dari kelompok luar. Selain itu dari aspek ekonomi, untuk mendorong dan membantu seluruh negara-negara di dalam Liga Arab untuk tumbuh kembang bersama.

Semangat nasionalisme Arab ini pada perkembangan berikutnya mendorong lahirnya kemerdekaan di negara-negara dunia Arab. Saat ini sebanyak 22 negara telah masuk ke dalam Liga Arab. Dengan jumlah populasi mereka yang mencapai 317 juta jiwa, Liga Arab optimis mampu membangun kekuatan ekonomi anggota negara mereka.

Selain membahas tentang struktur negara negara anggota Liga Arab, pada bab selanjutnya, Toffolo juga mencermati keberadaan negara Israel. Dimana 3 tahun setelah berdirinya Liga Arab dengan menjadikan Palestina sebagai negara pengamat, lahir negara Israel. Mengenai hubungan Liga Arab dengan keberadaan negara Israel ini menjadi sorotan tersendiri oleh Toffolo.

Mengenai pembahasan ini dikupas Toffolo di halaman 54-74 dengan sub judul Liga Arab dan Negara Israel. Sebagaimana diketahui tercatat lima tahun pasca didirikannya Liga Arab, semua negara di dunia Arab mengikat diri dalam perjanjian untuk saling membantu ketika diserang dari luar dan saling menghormati sesama anggota Liga Arab.

Toffolo mengalisis pendirian Israel negara pada tahun 1948 diduga erat kaitannya dengan semakin menguatnya eksistensi Liga Arab. Dimana hanya tiga tahun setelah pendirian liga Arab banyak negara-negara di dunia Arab memperoleh kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa keberadaan Liga Arab akan bisa menjadi masalah besar bagi Barat. Untuk itu, mereka mengambil tindakan untuk mendirikan negara Israel.

Meski pembentukan negara Israel dilakukan karena sebagai tanggapan yang diperlukan terhadap kasus Holocaust yang pernah di alami orang-orang Yahudi. Sehingga dari pengalaman sejarah itu, mereka merasa perlu untuk membentuk negara Israel. Namun keberadaan Israel sendiri tak lain adalah perpanjangan tangan dari dominasi kolonial Barat.

Tujuan politik lain dari Liga Arab tak lain adalah untuk secara teratur mempresentasikan posisi anggota negara mereka kepada dunia, dengan mewakili kepentingan Arab di Perserikatan Bangsa-Bangsa dan di badan-badan dunia lainnya. Liga Arab juga mencoba untuk menyelesaikan konflik yang berkobar di dalam negara anggota dan antara anggotanya, atau antara anggotanya dan negara non anggota.

Dari aspek ekonomi, Liga Arap mengusung misi untuk mensejahterakan negara negara yang ada di dalam Liga Arab. Disebutkan bahwa negara-negara modern membuat aturan tentang bagaimana perekonomian negara akan berjalan. Liga telah mencoba untuk mengatasi masalah ini dengan mendirikan organisasi untuk membantu pemerintah anggotanya dan komunitas bisnis mereka.

Beberapa dari organisasi ini termasuk Inter-Arab Investment Guarantee Corporation, Arab Fund for Economic and Social Development, dan Arab Monetary Fund. Yang terakhir membantu anggotanya mengembangkan pasar mereka sehingga bisnis lebih cenderung berinvestasi di negara tersebut. Ini juga membantu untuk mengatur nilai tukar mata uang asing, yang berarti mengawasi untuk memastikan bahwa mata uang suatu negara dinilai secara akurat dan adil terhadap mata uang negara lain.

Sejak awal, liga juga membentuk lembaga, program, dan kebijakan regional lain untuk membantu negara memperkuat ekonomi mereka, dan melakukannya dengan cara yang memperkuat kawasan secara keseluruhan. Liga Arab juga ikut memprosikan perkembangan ekonomi anggota negara-negara mereka.

Selain bidang ekonomi dan politik, fokus lainnya yang menjadi perhatian Liga Arab adalah sebagaimana penjelasan Toffolo dalam bukunya ini adalah memperhatikan kelestarian kebudayaan Arab. Mengenai pembahasan ini diulas pada halaman 102-111. Perhatian ini muncul kerena pada pertengan abad ke-21, dunia Arab telah mengalami perubahan yang sangat cepat. Dimana jumlah pemuda dan populasi masyarakat urban meningkat dengan cepat. Hal ini berbarengan dengan keberadaan teknologi baru yang turut menghantam budaya asli Arab turut tergerus (halama. 102). Itulah sebabnya Liga Arab memiliki perhatian khusus bagi pelestarian bagi budaya Arab.

Tidak hanya hanya itu, pada bagian akhir dari buku ini Toffolo menyinggung tentang perhatian Liga Arab terhadap masa depan anak-anak di kawasan dunia Arab. Meliputi jaminan pendidikan bagi mereka serta hak-hak anak. Hal ini dijelaskan pada halaman 112-119. Dimana Liga Arab memberikan perhatian besar bagi jaminan pendidikan bagi anak-anak di negara negara anggota Liga Arab.

Tulisan ini merupakan Review  dari buku:

Global Organizations The ARAB LEAGUE

Karya Cris E. Tellolo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun