Dusun Margorejo, Desa Centong, Kecamatan Gondang, Mojokerto, menjadi saksi dari upaya inovatif yang diinisiasi oleh mahasiswa Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya. Dalam program pengabdian masyarakat baru-baru ini, mereka menyelenggarakan sosialisasi pembuatan masker berbahan dasar beras. Acara ini berhasil menarik perhatian warga dan membangkitkan kesadaran akan potensi beras sebagai bahan alami yang multifungsi, tidak hanya sebagai makanan pokok tetapi juga untuk perawatan kulit.
Melalui pelatihan ini, warga diajarkan proses sederhana pembuatan masker beras yang tidak hanya efektif tetapi juga ramah lingkungan. Keunggulan masker beras dalam menjaga kelembapan dan mencerahkan kulit menjadi poin utama yang dipaparkan, sekaligus memberikan alternatif produk perawatan alami yang dapat dibuat sendiri. Program ini membuka wawasan bahwa sumber daya lokal seperti beras memiliki nilai tambah yang dapat dikembangkan lebih jauh.
Kepala Desa Centong menyambut baik inisiatif ini, menyebutnya sebagai langkah inovatif untuk mendukung ekonomi desa. "Melalui program ini, kami berharap masyarakat mampu mengolah potensi yang ada di sekitar menjadi peluang usaha yang bermanfaat bagi ekonomi lokal," ujarnya. Program ini juga menjadi titik awal untuk mengembangkan produk berbasis lokal yang memiliki nilai jual di pasaran, baik dalam skala kecil maupun besar.
Antusiasme warga terhadap kegiatan ini terlihat dari tingginya partisipasi mereka. Sosialisasi semacam ini bukan hanya tentang berbagi ilmu, tetapi juga menjadi ajang untuk menginspirasi dan membangun rasa percaya diri warga desa bahwa mereka mampu menciptakan perubahan nyata. Dengan memanfaatkan sumber daya lokal seperti beras, Desa Centong menunjukkan bahwa inovasi sederhana pun dapat menjadi langkah besar menuju kemandirian ekonomi yang berkelanjutan.
Diharapkan, kegiatan serupa dapat terus dikembangkan dan direplikasi di desa-desa lain, sehingga potensi lokal tidak hanya menjadi identitas, tetapi juga penggerak ekonomi masyarakat. Dusun Margorejo telah menunjukkan bahwa inovasi dan kreativitas, meski dimulai dari hal kecil, dapat membawa dampak besar bagi masa depan desa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H