Mohon tunggu...
Mizardi Yunis
Mizardi Yunis Mohon Tunggu... -

Jangan mencari kawan yang membuat Anda merasa nyaman,tetapi carilah kawan yang memaksa Anda terus berkembang [that’s me…] Perjalanan sejauh 1000mil dimulai dengan 1 langkah..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hilang Hati untuk Kedua

8 April 2011   13:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:00 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Wajah cerah bermula gelap dari belakang rumah, kehidupan riang kembali memabuki hari. Gadis cantik berbibir pucat membuat gairah hati mendapatkannya. Selam menyelam arung tangan gerak hampa, tapi tetap telakoni satu hanya terkejar “dia tetanggaku”.

Hati pernah hilang kini kembali terulang, dia ingin ku jadikan kekasih terabaikan oleh sebuah harapan. Disini ku kenal tak ada kalah tak ada mengalah walau hanya sebuah rasa teracuni.

Pantas kau ku sebut wanita jalang, melenggang ria memabukkan, merebut hati belum tergenggam tangan, semestinya telah memilki. Kau pantas ku sebutkan setan manis yang menghantui tidur malamku. Mungkin tak pantas kau ku sebut seorang pelacur karena kau pacar teman baik ku.

Hatiku pernah kau sentuh dan kau milki, kini kembali hilang hal itu terjadi kedua kali.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun