Mohon tunggu...
Miya Wulandari
Miya Wulandari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Memahami Cara Penyusunan Aliran Kas (Cash Flow) untuk Analisis Pembiayaan

8 Juni 2023   20:58 Diperbarui: 8 Juni 2023   21:11 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bagaimana PENYUSUNAN ALIRAN KAS (CASH FLOW) UNTUK ANALISIS PEMBIAYAAN

Penyusunan aliran kas (cash flow) adalah langkah penting dalam menganalisis pembiayaan suatu perusahaan atau proyek. Aliran kas menggambarkan masuk dan keluarnya uang dari perusahaan atau proyek dalam periode waktu tertentu. Dalam konteks analisis pembiayaan, penyusunan aliran kas membantu dalam mengevaluasi ketersediaan dana untuk memenuhi kebutuhan operasional dan keuangan perusahaan, serta memperkirakan kemampuan perusahaan untuk membayar utang dan memenuhi kewajiban keuangan lainnya.

Berikut adalah langkah-langkah umum dalam menyusun aliran kas untuk analisis pembiayaan:

Identifikasi Komponen Aliran Kas: Identifikasi semua sumber dan penggunaan uang dalam operasi perusahaan. Beberapa komponen umum yang harus dipertimbangkan meliputi penerimaan dari penjualan produk atau jasa, pembayaran kepada pemasok, biaya operasional, pembayaran bunga dan dividen, investasi modal, dan pembiayaan eksternal seperti pinjaman dan modal saham.

Periode Waktu: Tentukan periode waktu yang akan digunakan untuk menyusun aliran kas, misalnya bulanan, per kuartal, atau tahunan. Pemilihan periode waktu ini harus mencerminkan kebutuhan informasi dan tujuan analisis Anda.

Analisis Aliran Kas Operasional: Fokuskan pada aliran kas dari operasi inti perusahaan. Ini melibatkan pendapatan dan pengeluaran yang terkait langsung dengan kegiatan operasional utama perusahaan, seperti penjualan produk atau jasa, biaya produksi, biaya operasional, dan pajak.

a. Pendapatan: Identifikasi dan catat semua penerimaan uang dari penjualan produk atau jasa. Pastikan untuk memperhitungkan perbedaan antara penjualan secara tunai dan penjualan dengan kredit.

b. Pengeluaran Operasional: Identifikasi dan catat semua pengeluaran uang yang terkait dengan operasi perusahaan, termasuk biaya produksi, biaya operasional, upah karyawan, dan pajak.

c. Perubahan Kebutuhan Modal Kerja: Perhitungkan perubahan dalam kebutuhan modal kerja, seperti persediaan, piutang, dan hutang usaha. Jika perusahaan meningkatkan persediaan, akan menghabiskan uang tunai. Jika perusahaan memperpanjang kredit kepada pelanggan, ini juga akan mengurangi penerimaan tunai.

Analisis Aliran Kas Investasi: Tinjau aliran kas yang terkait dengan investasi perusahaan. Ini mencakup pembelian atau penjualan aset tetap, investasi dalam proyek baru, dan penghasilan dari investasi lainnya seperti bunga atau dividen.

a. Pengeluaran Investasi: Catat pengeluaran uang yang terkait dengan pembelian atau penggantian aset tetap seperti tanah, bangunan, peralatan, atau kendaraan.

b. Penerimaan Investasi: Catat penerimaan uang yang terkait dengan penjualan aset tetap atau penghasilan dari investasi seperti bunga atau dividen.

Analisis Aliran Kas

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun