Ketika perusahaan berhasil menciptakan peluang pekerjaan dan memberikan kondisi kerja yang memadai, ini dapat membentuk dasar untuk kepercayaan dan kolaborasi antara pekerja dan perusahaan. Sebaliknya, ketidaksetujuan atau konflik dalam hubungan industrial dapat mempengaruhi keputusan penyerapan tenaga kerja dan dapat berpotensi menciptakan ketidakstabilan di tempat kerja.
Dengan demikian, terlihat bahwa hubungan industrial dan penyerapan tenaga kerja saling mendukung. Pemahaman yang baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam hubungan industrial dapat menciptakan lingkungan yang kondusif untuk pertumbuhan dan pengembangan lapangan kerja, sementara kebijakan penyerapan tenaga kerja yang bijaksana juga dapat memperkuat hubungan industrial dan menciptakan iklim kerja yang harmonis.
Dalam konteks Pabrik Tahu Janti di Kota Malang, Human Resource Management Intervention dapat mengarah pada pengembangan kebijakan dan praktik ketenagakerjaan yang mendukung proses rekrutmen, seleksi, dan pengembangan karyawan untuk memastikan bahwa kebutuhan tenaga kerja terpenuhi dengan baik. Penerapan sistem manajemen kinerja yang efektif untuk memotivasi karyawan dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Sehingga "Human Resource Management Intervention" Fokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan praktik-praktik manajemen yang dapat meningkatkan penyerapan tenaga kerja. Dalam hal ini, Human Resource Management Intervention dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan efektivitas hubungan industrial. Selain itu, HRM Intervention dapat melibatkan perancangan kebijakan kompensasi dan tunjangan yang adil, yang dapat menjadi faktor penting dalam menarik dan mempertahankan tenaga kerja yang kompeten.Â
Kesimpulan dari pemahaman mendalam terhadap pabrik ini menunjukkan bahwa proses penyerapan tenaga kerja tidak hanya sekadar menciptakan lapangan kerja, tetapi juga melibatkan aspek-aspek seperti rekrutmen, pelatihan, dan pengembangan keterampilan. Penyerapan tenaga kerja di Pabrik Tahu Janti mencerminkan integrasi yang kuat antara manajemen, pekerja, dan serikat pekerja. Dengan mengedepankan dialog dan partisipasi, pabrik ini mampu menciptakan kondisi kerja yang inklusif dan mendukung pengembangan karir karyawan. Penyerapan tenaga kerja bukan hanya mengenai kuantitas tetapi juga kualitas, yang tercermin dalam peningkatan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H