Mohon tunggu...
DedeMit si
DedeMit si Mohon Tunggu... profesional -

Nothing .

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Buah Jatuh Tidak Jauh dari Pohonnya

22 Mei 2016   17:27 Diperbarui: 22 Mei 2016   17:49 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"ibu tidak boleh membiarkan masa lalu ibu di tiru oleh Herry......!!!":meninggi nada bicara pak ustadz . "apalagi kelakuan bapaknya...!!":katanya lagi dengan nada yang makin tinggi.Ia tak bisa terima tempatnya mengajar ngaji di pakai belajar mesum oleh Herry.

Bu Selsa pun mulai tersinggung, tapi ia masih berusaha menahannya.

"pa ustadz,......saya dan suami saya memang bukan manusia baik,kami hanyalah keluarga yang tidak mengerti bagaimana cara mendidik anak,membentuk moral mereka menjadi baik...": sambil mencoba menahan emosi nya bu Selsa menjawab.Dengan menghela napas panjang ia berkata lagi:"pak ustadz tahu kenapa kami mempercayakan pendidikan agama anak kami,pada pak ustadz....?"

Bu Selsa mulai tidak bisa menahan emosi nya:"karena kami percaya pada pak ustadz.....!!!!!", tanpa memberikan kesempatan pa ustadz bicara,ia pun berkata lagi:"seharusnya pak ustadz membantu kami meluruskan kelakuan Herry,bukannya marah marah,jika pak ustadz tidak sanggup menanamkan moral yang baik pada anak saya,keluarkan saja dia dari madrasah ini dan jangan pernah lagi bicara tentang moral......!!!!!.

Ter kaget kaget pak ustadz mendengar kata kata bu Selsa,tertegun ia sejenak.

"iya bu.......": tergagap pak ustad berkata."tapi ya,sudahlah pak....,saya maklumi kemarahan bapak,dan jika bapak percaya seburuk buruknya kelakuan kami,orang tuanya,kami tetap berharap pak ustadz tetap membantu mendidik anak kami,karena kami percaya dengan kerja sama yang baik antara guru dan orang tua,se bandel bandel nya,se nakal nakal nya seorang anak,dengan pendidikan yang tepat maka kelak ia akan tumbuh menjadi manusia yang berguna.......!!!!":panjang lebar kali ini bu Selsa bicara.

Sementara itu tanpa di ketahui oleh keduanya Herry sang pesakitan telah tak ada di tempat duduknya.

Pa ustadz dan bu selsa pun hanya bisa saling pandang dan menggelengkan kepala.

"baiklah bu sekarang marilah kita sama sama intropeksi diri  masing masing,ibu di rumah usahakan penuhi kebutuhannya dengan cara yang dan barang yang halal, kami pun di madrasah ini akan mengevaluasi metode pendidikan kami,agar menghasilkan anak didik yang baik pula.....";kata pa ustadz setelah kekagetannya lega.

Dan bu Selsa pun pulang dengan tekad yang makin kuat guna memperbaiki kelakuan buruk anaknya.

Buah memang jatuh tidak pernah jauh dari pohonnya,tapi bu Selsa percaya dengan cara yang baik,usaha yang gigih ia bisa menghasilkan buah yang bagus dan membanggakan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun