Mohon tunggu...
purwanto
purwanto Mohon Tunggu... -

sebuah impian hanya akan menjadi mimpi belaka apa bila kita tidak mau melangkah untuk menggapainya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kembali Ke Ajaran Buddha

7 April 2016   00:02 Diperbarui: 18 April 2016   21:16 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

          Aku terlahir dari keluarga buddhis, tapi sejak kecil aku tidak diberikan pemahaman tentang dhamma. Saat mulai masuk sekolah dasar aku memeluk agama Buddha karena keluarga besarku beragama Buddha hanya bapakku yang beragama lain. Seiring berjalannya waktu aku itkut bapakku untuk memeluk agama yang berbeda, di ajaran itu kumulai belajar dari hal yang kecil tapi aku sangat menikmatinya.

            Saat belajar di agama itu aku jarang sekali mengikuti teman-teman sebaya karena menurut saya kurang menarik, sehingga aku lebih memilih ikut berkumpul dengan orang-orang yang lebih senior dari usiaku. Guru atau senior yang mengajariku tidak membeda-bedakan antara aku dengan yang lainnya walaupun aku baru saja masuk di agama itu, mereka cenderung senang melihatku belajar bersama mereka. Diantara anak-anak seusiaku aku menjadi anak yang paling rajin menjalankan perintah-perintah agama, tetapi anehnya saya hanya bisa menghafal beberapa surat saja dan pada saat melakukan ibadah cukup diam hening. Di agama ini saya hanya mengikuti selama tiga tahun, yang kemudian berpindah ke agama lain lagi.

            Berada di agama ini diriku masih canggung karena hanya beberapa orang saja yang saya kenal, dan saya cukup baru di agama itu. Aku berada di agama itu hanya mengikuti kegiatan-kegiatan ibadah bersama orang-orang yang sudah tua, tapi mereka memperlakukan hal yang sama dengan agama sebelumnya yang saya anut. Di agama ini tidak bertahan lama lebih tepatnya hanya beberapa bulan saja karena aku tidak bisa menyatu dan tidak mendapatkan apa yang saya inginkan.

            Pada ahirnya aku memutuskan kembali ke ajaran Buddha yang slama ini aku tinggalkan untuk menjelajah di berbagai agama yang ada. Hal ini ibarat sebatang pohon bambu yang telah ditebang  masih akan dapat tumbuh dan bersemi lagi apabila akar-akarnya masih kuat dan tidak dihancurkan. Apapun yang saya pelajari di agama itu tidak akan merubah hatiku cuma memberi pengetahuan tentang ajaran mereka padaku, apabila mereka dapat merebut hatiku mungkin saat ini aku tak akan kembali ke ajaran Buddha.

            Dengan begini aku telah menemukan arti yang selama ini tak dapat aku pahami, karena batin ini terus menerus menciptakan Kamma dan Dukkha secepat kita bereaksi terhadaap Fenomena apapun. Berjalan di jalan dhamma yang di ajarkan oleh Buddha nenbuatku trasa damai dan inilah tekad siswa Sang Buddha. Kini aku telah kembali dalam melodi kehidupan dan tak akan meninggalkannya lagi.

            Buat rekan-rekan bisa download lagu- lagu yang sesuai cerita di atas SILAHKAN KLIK DI BAWAH INI!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun