Mohon tunggu...
Aprilia sanjaya
Aprilia sanjaya Mohon Tunggu... Ahli Gizi - Penulis

Hidup sehat mulai dari apa yang kamu makan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Meningkatnya Kasus Asam Urat : Apakah Minuman Berenergi Salah Satu Penyebabnya?

9 November 2024   09:49 Diperbarui: 9 November 2024   10:05 22
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Belakangan ini muncul kekhawatiran bahwa konsumsi minuman berenergi bisa menjadi salah satu pemicu utama peningkatan kasus asam urat. Minuman berenergi yang sangat populer di kalangan remaja dan pekerja dewasa muda ini sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, terutama karena kandungan gula, kafein, dan bahan tambahan lainnya. Lalu, apakah benar minuman berenergi dapat berkontribusi pada meningkatnya risiko asam urat? Artikel ini akan mengulas lebih dalam mengenai hubungan antara konsumsi minuman berenergi dan gangguan metabolisme asam urat, serta memberikan rekomendasi untuk mencegahnya.

Minuman Berenergi: Kandungan dan Dampaknya pada Kesehatan

Minuman berenergi adalah jenis minuman yang dirancang untuk memberikan peningkatan energi instan melalui kombinasi berbagai bahan aktif, seperti kafein, taurin, gula, dan vitamin B kompleks. Minuman ini sering dikonsumsi oleh individu yang merasa lelah, kurang tidur, atau membutuhkan dorongan energi tambahan dalam aktivitas sehari-hari. Beberapa bahan utama dalam minuman berenergi yang dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan berpotensi meningkatkan risiko asam urat antara lain:

  1. Gula, Fruktosa, dan Pengaruhnya pada Produksi Asam Urat

    Gula, terutama fruktosa, adalah komponen yang umum ditemukan dalam banyak minuman berenergi, baik dalam bentuk sukrosa (gula meja) maupun sirup jagung fruktosa tinggi (HFCS). Fruktosa diketahui dapat meningkatkan produksi asam urat dalam tubuh. Hal ini karena fruktosa diubah menjadi asam urat dalam proses metabolisme. Penelitian menunjukkan bahwa konsumsi fruktosa yang berlebihan dapat menyebabkan peningkatan kadar asam urat dalam darah, yang berpotensi memicu serangan gout pada orang yang sudah rentan.

Menurut sebuah studi yang dipublikasikan dalam JAMA Internal Medicine, konsumsi minuman manis yang mengandung fruktosa berhubungan erat dengan peningkatan risiko gout. Minuman berenergi, yang sering kali mengandung kadar gula tinggi, berpotensi menjadi faktor pemicu utama peningkatan kadar asam urat dalam tubuh, terutama jika dikonsumsi dalam jumlah berlebihan.

  1. Kafein: Efek Diuretik yang Memperburuk Kondisi Gout

    Kafein, salah satu bahan utama dalam minuman berenergi, memiliki efek diuretik, yang artinya dapat meningkatkan frekuensi buang air kecil dan mengurangi kadar cairan dalam tubuh. Kafein dapat menyebabkan dehidrasi, yang berisiko memperburuk kondisi asam urat. Dehidrasi mengurangi kemampuan tubuh untuk membuang asam urat melalui urine, sehingga memungkinkan kristal asam urat untuk menumpuk di sendi-sendi, yang mengarah pada serangan gout.

Selain itu, meskipun kafein dalam dosis sedang tidak selalu berhubungan langsung dengan peningkatan kadar asam urat, konsumsi kafein dalam jumlah besar (seperti dalam minuman berenergi) dapat memperburuk efek buruk dehidrasi dan meningkatkan potensi terjadinya peradangan pada sendi.

  1. Bahan Tambahan dan Efek Samping Lainnya

    Beberapa minuman berenergi juga mengandung bahan tambahan seperti taurin, ginseng, dan vitamin B kompleks. Meskipun bahan-bahan ini tidak berhubungan langsung dengan peningkatan kadar asam urat, konsumsi minuman berenergi secara berlebihan sering kali juga disertai dengan kebiasaan makan yang kurang sehat dan pola hidup yang tidak aktif---faktor-faktor yang tentunya berkontribusi terhadap peningkatan risiko asam urat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun