Langkah pertama adalah melakukan pemetaan kebutuhan siswa. Pemetaan ini penting untuk memahami situasi dan kondisi masing-masing siswa. Bpk/ibu dapat melibatkan Guru Bimbingan dan Konseling (BK), wali kelas, dan guru mata pelajaran dalam proses ini. Dengan pemetaan yang baik, Bpk/ibu dapat mengidentifikasi siswa yang memerlukan perhatian khusus dan merancang program layanan yang sesuai.
Setelah pemetaan kebutuhan selesai, Bpk/ibu perlu merancang program layanan dasar. Program ini dapat disampaikan dalam format kelompok besar, kelompok kecil, atau individu, tergantung pada kebutuhan siswa. Pastikan bahwa program yang dirancang mencakup isu-isu penting seperti perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi. Hal ini akan membantu siswa memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang isu-isu tersebut dan cara menghadapinya.
Selanjutnya, penting untuk melibatkan semua pemangku kepentingan dalam pelaksanaan layanan dasar. Kolaborasi antara Guru BK, pendidik, dan tenaga kependidikan sangat penting untuk memastikan bahwa layanan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan siswa. Bpk/ibu juga dapat melibatkan orang tua dan masyarakat untuk mendukung program yang telah dirancang.
Setelah program dilaksanakan, lakukan evaluasi untuk menilai efektivitas layanan dasar. Evaluasi ini dapat dilakukan melalui pengamatan, survei, atau diskusi dengan siswa dan pendidik. Dengan evaluasi yang baik, Bpk/ibu dapat mengetahui sejauh mana program berhasil mencapai tujuannya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Bpk/ibu dapat melaksanakan layanan dasar yang efektif dan mendukung perkembangan siswa sesuai dengan profil pelajar Pancasila.
Tindak Lanjut Layanan Dasar
Tindak lanjut layanan dasar merupakan langkah penting dalam meningkatkan kualitas pendidikan di satuan pendidikan. Tindak lanjut ini dilakukan setelah melakukan observasi dan penilaian terhadap praktik pembelajaran yang telah dilaksanakan.
Pertama-tama, Bpk/ibu perlu mengumpulkan dokumen tindak lanjut yang berisi hasil penilaian dari kepala sekolah atau atasan. Dokumen ini akan menjadi panduan dalam menentukan upaya perbaikan yang diperlukan untuk meningkatkan praktik kinerja. Pastikan untuk berdiskusi dengan kepala sekolah mengenai hasil penilaian tersebut agar dapat memahami tantangan atau kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran.
Selanjutnya, Bpk/ibu harus mengisi formulir Diskusi Tindak Lanjut dengan mencatat tantangan yang dihadapi. Ini penting untuk memberikan gambaran yang jelas mengenai situasi yang ada dan langkah-langkah yang perlu diambil untuk perbaikan. Diskusi ini juga dapat melibatkan pengawas sekolah untuk mendapatkan masukan dan dukungan yang lebih luas.
Setelah itu, Bpk/ibu perlu memilih pilihan belajar di Platform Merdeka Mengajar (PMM) untuk kegiatan tindak lanjut. Pilihlah materi pembelajaran yang relevan dengan tantangan yang dihadapi dan tujuan tindak lanjut yang ingin dicapai. Ini akan membantu Bpk/ibu dalam merencanakan periode belajar dan memastikan bahwa Bpk/ibu mendapatkan pengetahuan yang diperlukan untuk meningkatkan praktik pembelajaran.
Terakhir, tuliskan rencana periode Bpk/ibu untuk mempelajari materi di PMM. Rencana ini harus mencakup waktu yang akan Bpk/ibu alokasikan untuk belajar dan cara-cara yang akan Bpk/ibu lakukan untuk menerapkan pengetahuan baru tersebut dalam praktik pembelajaran di kelas.