Mohon tunggu...
Mitra Rizal
Mitra Rizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Anak-anak adalah bunga-bunga kehidupan yang perlu disirami dengan kasih sayang dan perhatian, Pendidikan sejati adalah yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan pada belajar, dan Kebahagiaan terbesar seorang orang tua adalah melihat anaknya sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menyiapkan Instrumen Asesmen

19 Oktober 2024   08:00 Diperbarui: 19 Oktober 2024   08:13 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam memilih atau mengembangkan instrumen asesmen, penting untuk memperhatikan karakteristik murid, kesesuaian asesmen dengan rencana pembelajaran, serta kemudahan penggunaan instrumen tersebut untuk memberikan umpan balik.

Asesmen formatif adalah salah satu jenis asesmen yang sangat dianjurkan. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi atau umpan balik bagi pendidik dan murid agar dapat memperbaiki proses belajar. Bpk/ibu bisa melakukan asesmen di awal pembelajaran untuk mengetahui kesiapan murid dalam mempelajari materi yang akan diajarkan.

Selain itu, Bpk/ibu juga perlu memastikan bahwa instrumen asesmen yang Bpk/ibu pilih dapat memberikan bukti atau dasar pertimbangan tentang ketercapaian tujuan pembelajaran. Ini akan membantu Bpk/ibu dalam mengevaluasi efektivitas pembelajaran dan menentukan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan.

Pastikan bahwa instrumen asesmen yang Bpk/ibu gunakan mudah dipahami dan diterapkan oleh murid. Dengan demikian, murid dapat menerima umpan balik yang konstruktif dan meningkatkan proses belajar mereka.

Baca juga: Memahami Asesmen

Membuat Lembar Pengamatan Bahasa Indonesia

Bpk/ibu perlu membuat Lembar Amatan yang efektif untuk mengamati perkembangan murid dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Lembar Amatan ini harus mencakup beberapa komponen penting agar dapat digunakan secara optimal.

Pertama, tentukan tujuan pengamatan yang jelas. Misalnya, Bpk/ibu bisa fokus pada kemampuan berbicara, membaca, atau menulis murid. Dengan menetapkan tujuan yang spesifik, Bpk/ibu dapat lebih mudah mengarahkan pengamatan dan memberikan umpan balik yang relevan.

Kedua, buatlah kriteria pengamatan yang terperinci. Misalnya, jika Bpk/ibu mengamati kemampuan berbicara, Bpk/ibu bisa mencakup aspek seperti pengucapan, intonasi, penggunaan kosakata, dan kemampuan menyampaikan ide dengan jelas. Kriteria ini akan membantu Bpk/ibu dalam memberikan penilaian yang objektif dan terukur.

Ketiga, sediakan ruang untuk mencatat hasil pengamatan. Bpk/ibu dapat membuat kolom untuk mencatat nama murid, tanggal, kriteria yang diamati, dan catatan khusus tentang perilaku atau kemajuan murid. Ini akan memudahkan Bpk/ibu dalam melacak perkembangan murid dari waktu ke waktu.

Keempat, berikan umpan balik yang konstruktif setelah pengamatan. Umpan balik ini bisa berupa motivasi untuk murid yang belum mencapai tujuan pembelajaran, atau tantangan tambahan bagi murid yang sudah mencapai atau melebihi pencapaian. Pastikan umpan balik tersebut bersifat membangun dan membantu murid untuk terus berkembang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun