Mohon tunggu...
Mitra Rizal
Mitra Rizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Anak-anak adalah bunga-bunga kehidupan yang perlu disirami dengan kasih sayang dan perhatian, Pendidikan sejati adalah yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan pada belajar, dan Kebahagiaan terbesar seorang orang tua adalah melihat anaknya sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Kelas Untuk Kegiatan Belajar Secara Umum

16 Oktober 2024   08:35 Diperbarui: 16 Oktober 2024   08:52 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Sitti Aminah, S.Pd

Bahasa Kelas Untuk Guru


Bahasa kelas untuk guru, penting untuk memahami bahwa bahasa yang digunakan dalam kelas sangat mempengaruhi proses pembelajaran murid. Bahasa kelas yang baik haruslah jelas, sederhana, dan mudah dipahami oleh murid. Bahasa kelas dapat mencakup instruksi, pertanyaan, dan umpan balik yang diberikan oleh guru. Dalam konteks Kurikulum Merdeka, guru diharapkan untuk menggunakan bahasa yang mendukung pembelajaran berpusat pada murid. Contohnya, saat memberikan instruksi, guru bisa menggunakan kalimat yang langsung dan tidak berbelit-belit agar murid dapat memahami dengan cepat.

Selain itu, penting bagi guru untuk menciptakan suasana yang mendukung komunikasi dua arah. Guru bisa mendorong murid untuk bertanya dan memberikan pendapat mereka. Ini dapat dilakukan dengan memakai frasa sebagai berikut:"Apa pendapat kalian tentang ini?" atau "Siapa yang ingin menyebarkan ide?" Hal ini tidak hanya menaikkan keterlibatan siswa, namun pula membantu mereka merasa lebih nyaman pada berkomunikasi.

Guru juga perlu memperhatikan penggunaan bahasa yang inklusif dan menghargai keberagaman. Menggunakan istilah yang dapat dipahami oleh semua murid, serta menghindari jargon yang mungkin tidak familiar bagi mereka, sangatlah penting. Dengan cara ini, semua murid dapat merasa terlibat dan tidak terpinggirkan dalam proses pembelajaran.

Bahasa kelas untuk menyambut dan menyapa murid
Bahasa kelas untuk menyambut dan menyapa murid sangat penting dalam menciptakan suasana yang positif dan mendukung pembelajaran. Dalam konteks pertemuan yang Anda berikan, ada beberapa elemen bahasa kelas yang dapat digunakan.

Pertama, penggunaan salam saat membuka kelas sangatlah penting. Salam yang ramah seperti "Selamat pagi, murid-murid" atau "Halo semua, bagaimana kabar kalian hari ini?" dapat menciptakan suasana yang hangat dan akrab. Ini membantu murid merasa dihargai dan lebih siap untuk belajar.

Kedua, membaca doa bersama juga merupakan bagian dari bahasa kelas yang dapat memperkuat kebersamaan. Guru bisa memimpin doa dengan kalimat yang sederhana dan mengajak murid untuk berpartisipasi, misalnya, "Mari kita berdoa agar pembelajaran hari ini berjalan lancar." Ini menunjukkan bahwa guru menghargai nilai-nilai spiritual dan kebersamaan.

Ketiga, saat mengecek kehadiran, guru bisa menggunakan kalimat yang positif seperti "Saya senang melihat kalian semua hadir hari ini" atau "Mari kita cek siapa yang sudah datang." Ini dapat memberikan motivasi kepada murid untuk lebih aktif berpartisipasi.

Keempat, memberikan motivasi melalui permainan atau aktivitas seperti tepuk tangan atau menyanyikan lagu juga merupakan cara yang baik untuk menyapa murid. Misalnya, "Mari kita tepuk tangan bersama untuk menyemangati diri kita sebelum belajar" atau "Ayo kita nyanyikan lagu Naik Delman agar semangat kita meningkat."

Terakhir, saat melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran, guru bisa menggunakan bahasa yang mengajak murid berpikir, seperti "Hari ini kita akan belajar tentang perasaan. Apa yg kalian rasakan saat melihat gambar-gambar ini?" Ini tidak hanya menyapa murid tetapi juga mengajak mereka buat terlibat dalam proses pembelajaran.

Bahasa kelas untuk mengecek kehadiran murid
Bahasa kelas untuk mengecek kehadiran murid dapat dilakukan dengan cara yang positif dan interaktif. Berikut adalah beberapa contoh kalimat yang dapat Anda gunakan saat mengecek kehadiran murid.

Pertama, Anda dapat memulai dengan sapaan yang hangat. Misalnya, "Selamat pagi, murid-murid. Hari ini kita akan mengecek kehadiran. Mari kita lihat siapa saja yang sudah hadir." Ini menciptakan suasana yang ramah dan membuat murid merasa diperhatikan.

Kedua, saat memanggil nama murid, Anda bisa menggunakan kalimat yang mendorong, seperti "Ketika saya menyebut nama kalian, silakan angkat tangan dan beri tahu saya jika kalian hadir." Ini memberikan kesempatan kepada murid untuk berpartisipasi secara aktif.

Ketiga, jika ada murid yang tidak hadir, Anda bisa menyampaikan dengan cara yang lembut, misalnya, "Saya melihat beberapa nama yang tidak muncul hari ini. Semoga mereka baik-baik saja. Mari kita doakan agar mereka segera kembali." Ini menunjukkan kepedulian Anda terhadap murid yang tidak hadir.

Keempat, setelah mengecek kehadiran, Anda bisa memberikan motivasi dengan kalimat seperti, "Saya senang melihat kalian semua hadir hari ini. Mari kita mulai pembelajaran dengan semangat!" Ini dapat meningkatkan semangat murid untuk belajar.

Terakhir, Anda juga bisa mengingatkan murid tentang pentingnya kehadiran dengan cara yang positif, seperti "Setiap kehadiran kalian sangat berarti bagi kita semua. Ayo kita jaga semangat belajar bersama-sama." Ini membantu murid memahami nilai dari kehadiran mereka di kelas.

Bahasa kelas untuk memulai kegiatan pembelajaran
Bahasa kelas untuk memulai kegiatan pembelajaran sangat penting untuk menciptakan suasana yang kondusif dan menarik bagi murid. Berikut adalah beberapa langkah dan contoh kalimat yang dapat Anda gunakan.

Pertama, Anda bisa membuka kelas dengan sapaan yang ramah. Misalnya, "Selamat pagi, murid-murid. Senang sekali bisa bertemu dengan kalian hari ini." Ini menciptakan suasana yang hangat dan membuat murid merasa diperhatikan.

Kedua, setelah menyapa, Anda dapat menjelaskan tujuan pembelajaran dengan jelas. contohnya, "Hari ini kita akan belajar wacana renang gaya bebas. Kita akan melakukan beberapa aktivitas yang menantang untuk meningkatkan kemampuan kita." Ini membantu murid memahami fokus pembelajaran hari itu.

Ketiga, Anda bisa menciptakan suasana yang rileks namun tetap fokus. misalnya, "yuk kita atur posisi bangku kita agar lebih nyaman.. Silakan pilih tempat duduk yang kalian suka." Ini memberikan kebebasan kepada murid untuk merasa nyaman dalam belajar.

Keempat, Anda dapat mengajak murid untuk berpartisipasi aktif dengan kalimat seperti, "Sebelum kita mulai, siapa yang ingin berbagi pengalaman mereka tentang renang?" Ini mendorong interaksi dan membuat murid merasa terlibat.

Kelima, Anda bisa menjelaskan aktivitas yang akan dilakukan dengan cara yang menantang, seperti "Setelah ini, kita akan melakukan praktikum. Bagi yang sudah menguasai renang gaya bebas, kalian akan diminta untuk mengukur kecepatan kalian. Siap untuk tantangan ini?" ini mendorong hubungan serta membentuk anak didik merasa terlibat.

Terakhir, ingatlah untuk menjadi pendengar aktif dan memberikan ruang bagi keberagaman. Anda bisa mengatakan, "Jika ada yang memiliki pertanyaan atau ingin berbagi, jangan ragu untuk mengangkat tangan." Ini menciptakan lingkungan yang inklusif dan mendukung.

Semoga bermanfaat :)

Mitra Rizal, Sarjana Pendidikan Matematika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun