Mohon tunggu...
Mitra Rizal
Mitra Rizal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Anak-anak adalah bunga-bunga kehidupan yang perlu disirami dengan kasih sayang dan perhatian, Pendidikan sejati adalah yang membangkitkan rasa ingin tahu dan kecintaan pada belajar, dan Kebahagiaan terbesar seorang orang tua adalah melihat anaknya sukses

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Etika dan Teknik Fasilitasi Program Roots

15 Oktober 2024   16:48 Diperbarui: 17 Oktober 2024   20:23 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar etika dan teknik fasilitasi dalam program ROOTS (Sumber: Sitti Aminah, S.Pd)

BELAJAR ETIKA PADA PROGRAM ROOTS

Program ROOTS adalah inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan etika murid melalui pendekatan yang holistik. Etika dalam konteks pendidikan sangat penting karena membantu murid memahami nilai-nilai moral dan sosial. Dalam program ROOTS, Anda dapat mengintegrasikan pembelajaran etika dengan kegiatan yang melibatkan refleksi diri, diskusi kelompok, dan proyek kolaboratif. Ini akan mendorong murid untuk berpikir kritis tentang tindakan mereka dan dampaknya terhadap orang lain.

Belajar etika dalam program ROOTS dapat dilakukan dengan memfasilitasi murid tanpa menggurui. Anda bisa menggunakan pendekatan yang mendorong murid untuk berpikir kritis dan mengambil inisiatif dalam memahami nilai-nilai etika. Misalnya, diskusi kelompok dapat menjadi sarana yang baik untuk membahas situasi etis dan bagaimana cara menyikapinya.

Anda juga bisa menetapkan capaian pembelajaran (CP) yang jelas terkait etika. Misalnya, Anda dapat menetapkan CP yang menekankan pada pengembangan empati, tanggung jawab sosial, dan kemampuan untuk membuat keputusan yang etis. Dengan cara ini, murid akan lebih mudah memahami dan menerapkan prinsip-prinsip etika dalam kehidupan sehari-hari.

TEKNIK FASILITASI PROGRAM ROOTS

Teknik fasilitasi yang efektif sangat penting untuk mendukung pembelajaran murid dan mengembangkan karakter mereka.

Pertama, cara memfasilitasi belajar peserta didik tanpa menggurui adalah kunci utama. Anda bisa menggunakan pendekatan yang lebih dialogis, di mana murid diberi kesempatan untuk berbagi pendapat dan pengalaman mereka. Ini akan membangun rasa percaya diri dan inisiatif murid dalam proses belajar.

Kedua, mengasah kemampuan peserta didik untuk mengatur waktu dan pekerjaan sangat penting. Anda dapat membantu murid dengan memberikan panduan tentang manajemen waktu dan teknik perencanaan yang efektif. Misalnya, Anda bisa mengajarkan mereka cara membuat jadwal belajar yang seimbang antara tugas sekolah dan kegiatan lainnya.

Ketiga, mendorong peserta didik untuk mengambil tantangan dapat dilakukan dengan memberikan proyek atau tugas yang menantang tetapi tetap dalam jangkauan kemampuan mereka. Ini akan membantu mereka belajar untuk menghadapi kesulitan dan menemukan solusi secara mandiri.

Keempat, dalam manajemen kelas, Anda bisa menerapkan pembelajaran dalam kelompok besar dan kecil. Tata letak area belajar yang fleksibel, baik di dalam maupun di luar kelas, juga dapat mendukung interaksi dan kolaborasi antar murid. Pembagian jadwal belajar bersama dan mandiri akan memberikan variasi dalam metode pembelajaran.

Kelima, teknik mengajar kolaboratif atau team teaching sangat bermanfaat. Anda bisa menggabungkan beberapa guru dengan keahlian berbeda untuk memberikan perspektif yang lebih luas kepada murid. Karakteristik mengajar kolaboratif mencakup komunikasi yang baik, saling menghargai, dan berbagi tanggung jawab dalam proses pembelajaran.

Terakhir, proses desain projek dan pelibatan mitra dalam ekosistem belajar juga penting. Anda perlu memahami langkah-langkah proses berpikir desain dan melibatkan masyarakat serta lingkungan pendidikan dalam projek yang dilaksanakan. Pemilihan mitra yang tepat akan memperkaya pengalaman belajar murid.

BELAJAR ETIKA DAN TEKNIK FASILITASI PROGRAM ROOTS

Belajar etika dan teknik fasilitasi dalam program ROOTS, sangat penting untuk menggabungkan strategi pendampingan dengan manajemen kelas yang efektif.

Teknik fasilitasi yang efektif juga melibatkan pengasahan kemampuan murid dalam mengatur waktu dan pekerjaan mereka. Anda dapat memberikan panduan tentang manajemen waktu dan cara menyusun prioritas dalam tugas-tugas yang berkaitan dengan etika. Dengan demikian, murid akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.

Dalam manajemen kelas, Anda bisa menerapkan pembelajaran dalam kelompok besar dan kecil. Ini akan memberikan kesempatan bagi murid untuk belajar dari satu sama lain dan memperdalam pemahaman mereka tentang etika. Tata letak area belajar yang fleksibel, baik di dalam maupun di luar kelas, juga dapat mendukung interaksi yang lebih baik.

Mengajar kolaboratif atau team teaching sangat bermanfaat dalam konteks ini. Anda bisa bekerja sama dengan guru lain untuk memberikan perspektif yang lebih luas tentang etika. Karakteristik mengajar kolaboratif seperti komunikasi yang baik dan saling menghargai akan menciptakan lingkungan belajar yang positif bagi murid.

Proses desain projek juga penting untuk diterapkan. Anda bisa mengajarkan murid tentang proses berpikir desain yang melibatkan langkah-langkah seperti identifikasi masalah, pengembangan solusi, dan evaluasi hasil. Ini akan membantu murid dalam menerapkan prinsip etika dalam projek yang mereka kerjakan.

Terakhir, melibatkan mitra dalam ekosistem belajar sangat penting. Anda perlu memilih mitra yang sesuai dengan projek yang dilaksanakan dan melibatkan masyarakat serta lingkungan pendidikan. Ini akan memberikan pengalaman nyata bagi murid dalam menerapkan etika di kehidupan sehari-hari.

Semoga bermanfaat

Mitra Rizal, Sarjana Pendidikan Matematika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun