Mohon tunggu...
Najwa Mithwa
Najwa Mithwa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Menempuh pendidikan di bidang radiologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Prosedur dan Teknik Radiografi Ankle dan Cruris: Panduan Komprehensif untuk Diagnosis Ortopedi

22 Juni 2024   21:20 Diperbarui: 22 Juni 2024   21:20 162
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Disusun oleh : 

Azka Jilzakia Agustina, Evi Ifrohan, Najwa Mithwa Tsabitah, Anton Choirul Ifany, Nanda Agustina, dan Oriont Bismiladzi.

 

Abstrak

Radiografi ankle dan cruris merupakan prosedur pencitraan penting dalam diagnosis ortopedi. Artikel ini menyajikan panduan komprehensif tentang prosedur dan teknik radiografi ankle dan cruris untuk diagnosis ortopedi. Metode yang digunakan adalah studi literatur dan observasi klinis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa prosedur radiografi ankle dan cruris meliputi persiapan pemeriksaan, teknik pemosisian untuk proyeksi Ankle AP, Ankle Lateral, Cruris AP, dan Cruris Lateral, serta evaluasi hasil citra. Faktor kunci keberhasilan meliputi persiapan yang teliti, pemosisian yang tepat, pengaturan parameter eksposi yang sesuai, dan pemahaman anatomi yang baik. Penggunaan teknologi digital radiografi memungkinkan optimalisasi citra pasca-akuisisi. Kesimpulannya, penerapan prosedur dan teknik yang tepat dalam radiografi ankle dan cruris sangat penting untuk menghasilkan citra diagnostik berkualitas tinggi, yang berkontribusi signifikan dalam diagnosis dan penanganan ortopedi.

Kata kunci: radiografi, ankle, cruris, ortopedi, prosedur pemeriksaan, teknik pencitraan

PENDAHULUAN

Radiografi ankle dan cruris merupakan pemeriksaan penting dalam diagnosis berbagai kondisi ortopedi pada ekstremitas bawah. Teknik pencitraan ini memungkinkan visualisasi struktur tulang dan jaringan lunak di area pergelangan kaki dan tungkai bawah, memberikan informasi berharga bagi para klinisi dalam mendiagnosis dan merencanakan penanganan berbagai kasus ortopedi.

Pontjowijono dan Putri (2023) menekankan pentingnya pemilihan modalitas yang tepat, seperti penggunaan digital radiography, dalam menghasilkan citra diagnostik yang optimal pada kasus fraktur tibia. Digital radiography menawarkan resolusi yang lebih tinggi dan kemampuan pemrosesan citra yang lebih baik. Pemilihan modalitas yang tepat juga membantu dalam mengurangi dosis radiasi yang diterima oleh pasien, sebuah pertimbangan penting dalam praktek radiologi modern.

Apriannisa dan Setiawan (2023) menggarisbawahi pentingnya teknik pemeriksaan yang tepat untuk mengevaluasi fraktur pada cruris dextra. Teknik yang benar memastikan bahwa gambar yang dihasilkan jelas dan bebas dari artefak yang dapat mengaburkan diagnosis. Oleh karena itu, praktisi radiologi harus terampil dalam berbagai teknik pemosisian dan parameter eksposur untuk memastikan kualitas gambar yang optimal.

Dalam konteks pemeriksaan radiografi pedis, Yogiswara (2023) menyoroti prosedur khusus yang diperlukan untuk menangani kasus fraktur. Pemeriksaan radiografi pada area pedis memerlukan perhatian khusus terhadap pemosisian kaki dan penggunaan sudut proyeksi yang tepat untuk memastikan visualisasi yang jelas dari tulang-tulang kecil di kaki.

Fatimah et al. (n.d.) menekankan pentingnya pemahaman komprehensif tentang teknik radiografi ekstremitas bawah secara keseluruhan. Pemahaman ini mencakup pengetahuan tentang anatomi, teknik pemosisian, dan parameter eksposur yang tepat. Selain itu, praktisi juga harus memahami prinsip-prinsip proteksi radiasi untuk meminimalkan paparan radiasi bagi pasien dan diri mereka sendiri. Pendidikan berkelanjutan dan pelatihan dalam teknik-teknik terbaru sangat penting untuk menjaga kompetensi dan kualitas pelayanan.

Whitley et al. (2020) dalam bukunya "Clark's Procedures in Diagnostic Imaging" menyediakan panduan sistematis untuk berbagai prosedur pencitraan diagnostik, termasuk radiografi ankle dan cruris. Buku ini merupakan referensi yang komprehensif yang mencakup berbagai aspek dari teknik pencitraan, dari pemosisian pasien hingga interpretasi gambar. Bontrager dan Lampignano (2010) dalam buku teks mereka tentang posisi radiografi dan anatomi terkait, memberikan dasar-dasar penting dalam teknik pemosisian yang optimal untuk menghasilkan citra diagnostik berkualitas tinggi.. Pengetahuan yang diperoleh dari sumber ini membantu praktisi dalam menghadapi tantangan sehari-hari dalam pencitraan radiografi dan memastikan bahwa mereka dapat memberikan diagnosis yang akurat dan cepat.

Artikel ini bertujuan untuk menyajikan panduan komprehensif tentang prosedur dan teknik radiografi ankle dan cruris, dengan fokus pada aplikasinya dalam diagnosis ortopedi. Dengan menggabungkan pengetahuan dari berbagai sumber terpercaya, artikel ini diharapkan dapat menjadi referensi berharga bagi praktisi radiologi dalam meningkatkan kualitas pemeriksaan dan diagnosis ortopedi pada area ankle dan cruris.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi literatur dan observasi. Metode ini dipilih untuk memberikan gambaran komprehensif tentang prosedur dan teknik radiografi ankle dan cruris dalam konteks diagnosis ortopedi.

Pengumpulan Data

Studi Literatur:

  • Sumber primer: Buku-buku teks radiografi seperti "Clark's Procedures in Diagnostic Imaging" oleh Whitley et al. (2020) dan "Textbook of Radiographic Positioning and Related Anatomy" oleh Bontrager dan Lampignano (2010).
  • Sumber sekunder: Artikel-artikel ilmiah terkait dari jurnal-jurnal radiologi dan ortopedi.

Observasi:

  • Dilakukan di instalasi radiologi rumah sakit khusus infeksi universitas airlangga.
  • Mengamati prosedur pemeriksaan radiografi ankle dan cruris secara langsung, termasuk persiapan pasien, teknik pemosisian, dan pengaturan parameter eksposi.

Analisis Data

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun