National Advisory Committee on Creative and Cultural Education( NACCCE), kreativitas merupakan kegiatan imaginatif yang menciptakan hasil yang baru serta bernilai. Kreativitas merupakan modifikasi sesuatu yang ada sebelumnya menjadi konsep baru. Dengan demikian, ada 2 konsep lama yang dikombinasikan hingga menjadi suatu konsep baru. Bagi Munandar (2009), kreativitas merupakan hasil interaksi antara orang serta lingkungannya, keahlian dalam menciptakan kombinasi baru, bersumber pada informasi, data, ataupun unsur- unur yang telah terdapat ataupun diketahui sebelumnya, adalah seluruh pengalaman serta pengetahuan yang sudah diperoleh seorang individu sepanjang hidupnya baik itu di sekolah, keluarga, ataupun dari lingkungan masyarakat. Dengan demikian bisa dikatakan bahwasanya Kreativitas ialah keahlian seseorang yang dalam kehidupan tiap harinya berhubungan dengan prestasi yang istimewa dalam menghasilkan hal - hal yang baru ataupun suatu yang telah ada sebelumnya menjadi konsep baru, menciptakan cara - cara dalam pemecahan permasalahan yang tidak bisa ditemui oleh mayoritas orang, membuat ide - ide baru yang belum sempat ada, serta memandang adanya bermacam kemungkinan - kemungkinan yang akan terjadi.
Ciri Kreativitas
Guilford (Munandar, 2009) mengemukakan identitas aptitude dan non- aptitude.
Identitas aptitude ialah karakteristik yang berhubungan dengan kognisi ataupun proses berpikir, seperti fluency, flexibility, originality, serta elaborasi.
Fluency, ialah kesigapan, kelancaran, dalam menciptakan banyak gagasan secara cepat. Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan merupakan kuantitas, serta bukan mutu atau kualitas.
Flexibility, ialah keahlian dalam memakai beragam metode untuk menanggulangi permasalahan, keahlian dalam memproduksi beberapa ide, jawaban ataupun pertanyaan yang bermacam - macam, bisa memandang sesuatu permasalahan dari sudut pandang yang berbeda, mencari alternatif ataupun arah yang berbeda - beda, dan sanggup menggunakan beragam pendekatan ataupun metode pemikiran.
Originality, ialah keahlian dalam menciptakan suatu gagasan yang unik ataupun asli.
Elaborasi, merupakan keahlian dalam melaksanakan perihal yang perinci dari sesuatu objek, gagasan ataupun situasi sehingga jadi lebih menarik.
Munandar juga membagikan 4 alasan mengapa perlunya dibesarkan kreativitas pada anak adalah:
Pertama, dengan berkreasi anak bisa mewujudkan dirinya yang merupakan kebutuhan pokok manusia.
Kedua, kreativitas ataupun metode berpikir kreatif, dalam makna keahlian dalam menciptakan cara - cara baru mampu menyelesaikan suatu permasalah.
Ketiga, sibuk sendiri secara kreatif tidak saja bermanfaat tapi juga memberikan kepuasan pada tiap individu.
Keempat, kreativitaslah yang membolehkan manusia dalam meningkatkan mutu atau kualitas serta taraf hidupnya. Dengan kreativitas seorang terdorong untuk memunculkan ide - ide baru, penemuan - penemuan ataupun teknologi baru yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kreativtas sering kali muncul ketika anak sedang bermain. Bermain sendiri merupakan dunia anak - anak sehingga mereka tidak terlepas dari bermain, yang merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan. Sehingga perihal tersebut memberikan efek positif untuk anak mengerti bagaimana cara mengeksplor lingkungan saat bermain, melepas emosi negatif pada diri anak, serta memberi rasa nyaman secara psikologis pada anak.
Ketika anak bermain mereka mendapatkan peluang yang luas dalam melakukan eksplorasi untuk memenuhi rasa ingin tahunya. Saat anak merasa aman, nyaman, serta leluasa mengeksplor lingkungannya, disinilah anak dapat berkembangnya kreativitas, sehingga kondisi bermain yang menyenangkan untuk anak berkaitan erat dengan upaya pengembangan kreativitas anak. Bermain memunculkan peluang pada anak dalam meningkatkan kreativitasannya, sebab dengan bermain anak bisa berekperimen dengan gagasan - gagasan baru yang dia miliki. Saat anak merasa mampu menghasilkan suatu yang baru serta unik, dia akan kembali melakukan cara yang sama.
Bermain memberi peluang pada anak dalam mengekspresikan dan mendorong kreatifnya sebagai peluang dalam menyelesaikan tantangan untuk menciptakan suatu dengan cara - cara baru, menciptakan pemakaian sesuatu hal secara berbeda, dan menciptakan perihal yang baru. Tidak hanya itu bermain membagikan peluang pada anak untuk berpikir serta berperan imajinatif, dan penuh energi imajinasi yang erat hubungannya dengan pertumbuhan kreativitas anak. Pengembangan kreativitas anak tidak terlepas dari dorongan orangtua, guru, serta lingkungannya. Upaya menolong pertumbuhan dan pengembangan kreativitas anak, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
- Berupaya memahami isi pikiran serta perasaan anak
- Memberikan rasa nyaman kepada anak agar mengekspresikan kreativitasnya
- Mendorong anak agar mampu mengutarkan pendapatnya tanpa ada hambatan, dan menghargai pendapat anak
- Sebaiknya lebih menekan pada proses dari pada hasil sehingga bisa memandang masalah anak sebagai bagian dari totalitas dinamika pertumbuhannya
- Tidak memaksakan kehendak, pemikiran, ataupun nilai - nilai tertentu terhadap anak.
- Berupaya mengeksplorasi dari segi positif yang dipunyai anak serta tidak mencari - cari kelemahan anak.
- menyediakan lingkungan yang mengizinkan anak agar bisa menjelajahi serta bermain tanpa pengekangan yang tidak sepatutnya dilakukan.
Jadi pada dasarnya, tiap orang mempunyai kemampuan untuk kreatif, tetapi yang butuh digaris bawahi yaitu bagaimana agar dapat meningkatkan keahlian yang masih bersifat kemampuan tersebut. Kreativitas tidak termasuk dalam kemampuan atau keahlian bawaan dari lahir namun keahlian yang bisa dipelajari serta dikembangkan. Kreativitas untuk dikembangkan sebab kreativitas dapat mempengaruhi terhadap kehidupan seseorang, misalnya kreativitas mempengaruhi terhadap gagasan - gagasan seorang, pemecahan terhadap sesuatu masalah, dan mempengaruhi terhadap prestasi akademik.
Pengembangan kreativitas anak usia dini sangat berarti untuk dibesarkan, sebab usia dini merupakan golden age yaitu usia emas yang merupakan pondasi untuk pertumbuhan di usia dan tahap berikutnya. Pengembangan kreativitas anak usia dini bisa dicoba dengan bermacam metode, misalnya dengan mendongeng, menggambar, olahraga, bermain.
Dengan demikian, situasi atau suasana yang menyenankan untuk anak akan mampu meningkatkan kreativitas anak. Sehingga orangtua, guru, serta orang- orang yang berada di sekitar anak sebaiknya bisa menghasilkan suasana yang mendorong anak dalam pengembangan kreativitasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H