Mohon tunggu...
Mitha DinaAnggita
Mitha DinaAnggita Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

suka editing dan jalan jalan

Selanjutnya

Tutup

Money

Pengangguran Kota Kediri Tahun 2023 Turun 5,79% Dibanding Tahun Sebelumnya

19 Juni 2024   22:07 Diperbarui: 19 Juni 2024   22:18 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber BPS kota Kediri 

sumber BPS kota Kediri 
sumber BPS kota Kediri 
Mitha Dina Anggita

202310180311051

Progam Studi Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Malang

PENDAHULUAN

Pengangguran adalah kondisi dimana seseorang dalam angkatan kerja yang tidak punya pekerjaan dan sedang mencari pekerjaan. Tingkat  pengangguran suatu negara dapat di ukur dengan beberapa metode seperti tingkat partisipasi kerja, tingkat pengangguran terbuka, tingkat pengangguran tersembunyi dan masih banyak lagi lainnya. Dalam konteks makroekonomi, terdapat hubungan yang kompleks antara inflasi dan tingkat pengangguran yang sering dikaitkan dengan kurva Phillips. Kurva Phillips menggambarkan hubungan invers antara tingkat pengangguran dan tingkat inflasi dalam suatu perekonomian. Secara umum, ada dua teori yang menggambarkan bagaimana hubungan ini dapat terjadi yang pertama teori Phillips Asli (Short -- run Phillips Curve) teori ini mneyatakan bahwa terdapat hubungan antara trade -- off antara inflasi dan pengguran dalam jangka pendek. Ketika inflasi naik, maka tingkat pengguran cenderung menurun, dan sebaliknya.  Yang di sebabkan oleh penyesuaian upah yang lambat dalam perekonomian. Kedua Teori Epectations -- Augmented Phillips Curve Teori ini menekankan bahwa hubungan antara inflasi dan pengangguran tidak bersifat jangka panjang. Dalam jangka panjang, tidak ada trade-off yang stabil antara inflasi dan pengangguran. Ketika inflasi meningkat, awalnya mungkin terjadi penurunan pengangguran karena penyesuaian upah yang lambat. Namun, seiring waktu, harapan inflasi masyarakat meningkat, yang mendorong penyesuaian upah lebih cepat. Akibatnya, pengangguran kembali ke tingkat semula, dan tidak ada pengurangan jangka panjang dalam tingkat pengangguran. Dalam perjalanan sejarah perekonomiannya, Indonesia telah menghadapi beberapa periode inflasi yang signifikan. Salah satu periode inflasi yang pernah terjadi di Indonesia yang paling mencolok terjadi pada pada tahun 1965, di mana Indonesia mengalami tingkat inflasi yang mencapai lebih dari 600 persen. Inflasi yang pernah terjadi di Indonesia umumnya dipengaruhi oleh faktor-faktor politis dan sosial yang menyebabkan gejolak ekonomi. Akibatnya nilai uang merosot dan daya beli masyarakat pun menurun. Pada tahun 1961,pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 5,74 persen, namun mengalami penurunan drastis menjadi 2,24 persen pada tahun 1963. Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 1.565,6 miliar menyebabkan inflasi tinggi atau hiperinflasi mencapai 600 persen pada tahun 1965. Presiden Soekarno mengambil beberapa kebijakan untuk mengatasi inflasi, termasuk menurunkan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS, membekukan Giro dan Deposito di atas Rp 25.000, redenominasi mata uang, dan melakukan sanering terhadap nilai uang kertas. Tahun 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi perekonomian Indonesia, diwarnai oleh dampak pandemi Covid-19 yang melanda dunia. Data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan mengindikasikan bahwa Indonesia mengalami kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,07 persen pada tahun tersebut. Dalam konteks inflasi tahun 2020, data menunjukkan bahwa sebagian besar peningkatan laju inflasi disebabkan oleh kelompok makanan, minuman, dan tembakau, dengan andil sebesar 0,19 persen. Pandemi memberikan tekanan pada rantai pasokan dan distribusi, yang pada gilirannya mempengaruhi ketersediaan dan harga bahan pangan. Tingkat inflasi dari sektor lain juga mencapai 3,63 persen, mencerminkan ketidakstabilan ekonomi yang melibatkan berbagai sektor. Kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya juga turut berkontribusi terhadap keseluruhan inflasi, dengan andil sebesar 0,35 persen dan tingkat inflasi mencapai 5,8 persen. Kenaikan harga dalam sektor ini mungkin terkait dengan peningkatan biaya operasional dan ketersediaan produk atau layanan yang terbatas selama masa pembatasan. Kondisi inflasi yang terjadi pada tahun 2020 mencerminkan dinamika ekonomi yang dipengaruhi oleh faktor kesehatan masyarakat. Sementara langkah-langkah pemerintah seperti PSBB diambil untuk melindungi kesehatan publik, dampak ekonomi yang timbul menjadi salah satu tantangan serius. Analisis terhadap faktor-faktor penyebab inflasi tersebut penting untuk menyusun kebijakan yang tepat dalam menghadapi kondisi serupa di masa mendatang.

PERMASALAHAN

Permasalahan dari artikel ilmiah yang dibahas yaitu:

  • Apa penyebab pengangguran di kota Kediri tahun 2023 mengalami penurunan sebesar 5,79%
  • Apa pengaruh yang memyebabkan pengangguran di kota Kediri berkurang sampai di angka 5,79 %

TUJUAN

Tujuan di buatnya artikel ilmiah yaitu untuk:

  • Dapat mengetahui penyebab turunnya tangka pengaguran di kota Kediri tahun 2023 di angka 5,79%
  • Dapat mengetahui pengaruh yang menyebakan berkurangnya angka pengangguran di kota Kediri hingga di angka 5,79%

HASIL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun