Mohon tunggu...
Mita Karunia
Mita Karunia Mohon Tunggu... -

Aku ingin menulis menjadi sesuatu yang istimewa dalam bagian hidupku\r\n

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Aktor Cinta Maya

14 Desember 2011   01:46 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:20 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Dah dulu ya Dek kalau mau bobok. Jangan lupa mimpiin kakak!” Terdengar asyik pembicaraan Rudi melalui ponsel miliknya yang terbilang lebay.

Klik.. ditekannya tombol merah untuk menutup pembicaraan. Beginilah hari-hari Rudi entah malam, siang atau kapanpun! Bahkan hampir 24 jam non-stop. Entah di facebook, twitter, atau lain sebagainya. Tak tahu apa yang membuatnya begitu menikmati keindahan dunia maya.

“Dek, itu loh Foto Profilnya unyu-unyu deh! Kakak suka.” Rudi mengirimi dinding pada seseorang di facebook.

sumber : google !!

Kebiasaannya mengumbar kata-kata mesra dan lebay kepada lawan jenis. Tapi, itu hanya maya! Dalam bayang semu yang tak jelas tujuannya. Hingga suatu hari..

“Eh boleh minta nomor Hapenya nggak?” pesan Rudi difacebook kepada Azka.

Azka yang belum mengetahui akan sifat Rudi, memberikan dengan percuma nomor ponselnya. Dan yang tak terduga dalam benak Azka terjadilah. Telepon, sms, dinding-dindingan di facebook menjadi acara hariannya selama hampir satu bulan sudah Ia lakoni hal ini.

sumber : google !!

Azka pun sering menyaksikan tingkah Rudi di facebook. Kebiasaan Rudi ternyata semakin meraja rela. Bahkan bukan hanya dengan Azka. Terlalu banyak lawan jenis yang menjadi korban kegilaannya. Namun demikian, jika Azka dan Rudi bertatap muka Rudi tak pernah berani melepaskan kata mesra dan lebay ditelinga Azka. Lama-kelamaan semakin muak Azka dengan tingkah Rudi. “Tak habis pikir aku jadinya! Apa sih isi otak ini orang?” Omel Azka bercampur kesal. Pernah timbul niat dalam hati Azka untuk menjauhi Rudi dari kehidupannya mungkin untuk selamanya. Rasa benci merasuki jiwa Azka. Sebenarnya Ia tak ingin hal ini terjadi. Perilaku Rudi itulah penyebabnya! Azka tak ingin menjadi boneka dalam permainan Rudi. Di sisi lain Azka takut, sangat takut tentang kebenaran ayat Allah dalam suratnya al-Baqarah [2]:216 ;

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu , padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu”

Ya Tuhan, maka dari itu bantu aku tuk membenci dan menyukai sesuatu hanya karenaMu. Amin..doa Azka dalam hati.

“Ku akui caramu yang sempurna dalam mengolah cinta dunia maya. It’s ok!” puji Azka pada Rudi di hatinya. Ku acungi jempol deh! Tak hanya satu jempol mungkin sampai empat jempol yang ku miliki. Tapi, maaf kau tak pantas bagiku! Ups.. sekali lagi maaf. Aku mohon berkacalah di cermin, ada apa dengan dirimu. Jika kau suka, katakan! Kalau kamu memang benar laki-laki. Tunjukkan kejantananmu! Belum ada yang merenggutnya kan?Jujur Aku benci akan banci. Jangan sampai aku bersilat lidah dan menjuluki mu sebagai PLAYBOY CAP BANCI!! Gubrak..

Ada satu pertanyaan yang ingin Azkapersembahkan untuk Rudi :

Apa sih yang kau banggakan dalam kepalsuan dunia mu ??

Hebat sekali ya? Kau begitu menghayati peran utama dalam keduniaanmu! Sampai-sampai nafsumu tak mampu dikalahkan oleh ruh yang menempel dijasadmu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun