Mohon tunggu...
mita fatma
mita fatma Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Negosiasi

5 Juni 2015   14:11 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:20 26
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sosial ekonomi sangat berpengaruh pada dunia politik. Semua permasalahan yang timbul dimasyarakat mendorong pemerintah untuk segera mengambil tindakan untuk menyelesaikannya. Semua hal ditempuh agar persoalan-persoalan tersebut terselesaikan. Tentu saja setiap persoalan yang diambil telah melalui proses pertimbangan yang sangat “berat” melalui proses yang sangat “ketat”. Seringkali masalah tersebut datang bertubi ketika masalah lain belum cukup teratasi. Akhirnya banyak terjadi “negosias” untuk menyelesaikan permasalahan yang timbul.

Ketatnya negosiasi mengakibatkan persaingan yang tidak sehat diantara kalangan yang seharusnya menyelesaikan masalah. Bahkan tidak jarang diantara mereka yang saling “mematikan kawan” agar rencana mereka berhasil, agar negosiasi mereka menang. Mereka berebut posisi dan merasa mampu mengatasi permasalahan yang timbul. Hal ini tentu saja akan membuat carut marut dalam birokrasi ataupun badan-badan lain yang semestinya menangannya. Yang kemudian mencoreng nama baik demokrasi. “Apakah demokrasi merupakan bentuk negosiasi birokrasi? Negosiasi posisi?”

Untuk itu pemerintahan mempunyai tugas besar yang harus diselesaikan. Penempatan  “right men on the right place” tanpa pandang “kubu”. Pemerintah punya kekuasan penuh untuk mengatur itu. Pemerintah punya kewajiban menjaga kestabilan hidup masyarakatnya. Jangan sampai negosiasi yang dihasilkan berpihak (hanya) pada kepentingan kelompok yang “membonceng” atas nama pemerintahan. Jangan sampai negosiasi yang dihasilkan membuat rakyat semakin menderita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun