Mohon tunggu...
Mita Cornila
Mita Cornila Mohon Tunggu... Mahasiswa - murid

Bukan orang kreatif, tapi maksa terjun di dunia kreatif.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Hiduplah seperti Menari, Sebuah Seni Menikmati Hidup

3 September 2023   21:36 Diperbarui: 3 September 2023   21:38 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah seni menikmati hidup (Foto oleh Alexandro David dari Pexels.com)

Hidup adalah serangkaian momen, yang dijalani seseorang yang seakan-akan sedang menari, saat ini juga. Dalam tarian, menari itu adalah tujuannya.

Ada mereka yang sedang menarikan tarian tulisan dan menjadi penulis.

Ada mereka yang sedang menarikan tarian biola dan ada yang tetap tinggal dan menjadi pemusik profesional.

Ada mereka yang sedang menarikan tarian pegawai kantoran dan tetap menjadi karyawan biasa atau bahkan ada yang diangkat menjadi manager.

Ketika kita mampu menarikan tarian saat ini dengan sungguh-sungguh, besar kemungkinan kita akan merasakan hidup yang lengkap dan hidup yang membahagiakan.

Dan perihal makna kehidupan, hanya kita sendirilah yang mampu menetapkannya.

Bagaimana caranya?

Yaitu dengan mengarahkan lampu sorot di sini pada saat ini, melakukan apa yang bisa kita lakukan saat ini dengan sungguh-sungguh dan tekun. Jangan melihat masa lalu dan jangan melihat masa depan.

Jalani kehidupan saat ini dengan utuh layaknya sebuah tarian. Tidak perlu bersaing dengan siapapun. Selama kita menarikannya, kita akan sampai di suatu tempat.

Ketika kita sungguh-sungguh menari pada saat ini, di sini hingga akhir, saat itulah makna kehidupan akan menjadi jelas bagi kita.

Jadi, pada intinya, kita harus fokus dalam menjalani masa kini, melakukan apa yang harus kita lakukan dengan sungguh-sungguh untuk meraih apa yang menjadi tujuan kita. Karena pada dasarnya semua juga membutuhkan proses.***

Sumber bacaan: Buku "Berani Tidak Disukai" karya Ichiro Kishimi dan Fumitake Koga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun