Brebes (14/02/2023) -- DBD atau Demam Berdarah Dengue merupakan salah satu penyakit endemik yang bisa muncul pada negara tropis dan subtropis, termasuk Indonesia. Pada WHO menyatakan bahwa terdapat sekitar 128 negara di dunia berisiko mengalami endemik DBD. Hal tersebut tentu saja membahayakan penduduk dunia. Pada wilayah Asia Tenggara, kejadian DBD menjadi salah satu penyakit yang membawa masalah cukup serius. Jika tidak segera ditangani dengan penanganan serius, penyakit DBD dapat membawa dampak semakin parah. Bahkan dalam beberapa kasus, kejadian DBD dapat menyebabkan kematian. Sehingga kejadian DBD ini harus diperhatikan untuk segera ditangani.
Pada awal tahun 2023, tercatat kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Brebes mengalami peningkatan yaitu terdapat 84 kasus dari sebelumnya 36 kasus pada tahun 2022. Utamanya terdapat di enam kecamatan diantaranya Kecamatan  Brebes, Banjarharjo, Wanasari, Bulakamba, Jatibarang, dan Bumiayu.Â
Wilayah kecamatan Wanasari menjadi salah satu wilayah yang terdapat kasus DBD yang cukup tinggi. Dari total kasus yang ada tersebut, semuanya tersebar merata di desa/ kelurahan salah satunya Desa Dumeling. Pada catatan kasus DBD di puskesmas Wanasari diketahui bahwa tertinggi pada Desa Dumeling diantaranya 11 kasus. Sehingga pentingnya dilakukan berbagai upaya telah dilakukan dalam pencegahan DBD di Desa Dumeling
Berdasarkan latar belakang tersebut, yang tergabung dalam KKN Tim 1 Undip di Desa Dumeling Kecamatan Wanasari Kabupaten Brebes, memberikan inovasi program PPD atau Pembinaan Pencegahan Demam berdarah yang dilakukan dengan tujuan untuk dapat meminimalisir meningkatkan kasus DBD terutama di Desa Dumeling yang dilakukan pada minggu ke-4 kegiatan KKN, tepatnya ditanggal pada tanggal 21-22 Januari 2023.
Kegiatan pecegahan dilakukan dalam beberapa tahapan. Di awali dari memberdayakan Kader JUMANTIK dengan memberikan pemaparan mengenai pentingnya 3M (Menutup, Menguras, dan Mengubur). Selanjutnya, diadakan pengecekan jentik-jentik di rumah masyarakat Desa Dumeling sekaligus memberikan obat abate. Lalu tahapan akhir adalah kegiatan kerja bakti bersama dengan masyarakat untuk membersihkan lingkungan sekitar agar terbebas dari sarang serta jentik-jentik nyamuk. Maka, secara keseluruhan program dijalankan selama kurang lebih tiga hari dan jumlah sasaran yang dituju sebanyak 30 orang.
Keberjalanan program Pembinaan Pencegahan Demam berdarah memberikan satu harapan besar dari Tim 1 KKN Desa Dumeling Undip Tahun Akademik 2022/2023 untuk Desa Dumeling yang lebih sehat dan terbebas dari Demam Berdarah. Kami juga berharap semoga Desa Dumeling semakin maju dan bersahaja.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H