Mohon tunggu...
Mita Nuraeni
Mita Nuraeni Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Siswa

🌻

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Bersabar dan Menerima Keadaan

14 Februari 2021   20:17 Diperbarui: 14 Februari 2021   20:32 123
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari ,Ratih baru pulang sekolah,dan dia sangat lelah sekali ,tiba tiba kakak nya datang dan berbicara dengan nada yang tinggi ,ia berkata"Ratih cari keponakan kamuu dia belum pulang dari siang" lalu Ratih menjawab perkataan kakaknya itu "ia teh sebentar Ratih soal nya baru pulang sekolah ,dan sangat lelah sekali" lalu kakak nya berkata "Halah alasan saja kamu dasar pemalas". Lalu Ratih pergi mencari keponakan nya sambil menangis dan wajah yang lelah sekali, Ratih karena Ratih sangat sakit hati akibat di bentak dan di bilang orang pemalas" padahal Ratih orang nya rajin sekali.

Dan saat Ratih membawa keponakan nya pulang , Ratih juga di marahi ibu nya karena baju seragam nya sangat kotor dan Ratih meminta maaf kepada ibu nya ,Ratih berkata" maaf mah ,tadi tidak sempat ganti baju karena di suruh sama teteh untuk mencari si kembar" lalu ibu nya berkata "yaudah sekarang ganti baju seragam mu sekarang!" ....Dengan wajah lelah dan sedih Ratih langsung mencuci baju seragam nya yang kotor itu, selagi ia mecuci ia terus terusan menangis dan berkata dalam hati nya " Salah aku apa kenapa semua orang dirumah begini sama aku"  dan ia pun terus menerus berkata dalam hatinya seperti it ,setelahi mencuci baju Ratih ketiduran di kamar nya dan lupa pergi mengaji .

Pada ke esokan hari nya Ratih , hendak berangkat ke sekolah tetapi kakak nya sakit parah dan di bawa ke rumah sakit dan Ratih tidak jadi pergi ke sekolah karena di suruh menjaga keponakan nya yang nakal itu. Padahal Ratih hari itu ada ujian di sekolah nya dan dia terpaksa tidak mengikuti ujian tersebut. Karena Ratih patuh kepada orang tua nya Ratih meng iya kan untuk menjaga keponakan nya itu.

Dan pada siang hari dia sangat lelah, cape dan hampir saja dia ingin mengakhiri hidup nya sendiri karna dia cape dengan keadaan ini ,dia selalu di salahkan selalu jadi tempat pelampiasan keluarganya , tetapi iya melihat temannya yang baru saja di tinggal pergi untuk selama oleh ibu, dan temannya itu pun bisa kuat menahan kepedihan hidupnya dan mengurus adik adik , dan suatu ketika Ratih pun bertanya kepada temannya itu " As kamu bisa ngelewatin ini semua sendiri? Emng kamu ga cape , hidup aku aja yang kaya gini cape banget ga kuat banget lah ngadepin hari harinya"...   Asri pun menjawab "Cape pasti lah cape ,sedih apa lagi tapi yang mau gimana lagi ini takdir aku dan adik adik ku, yah kita harus banyak banyak bersyukur aja kita masih bisa makan ,minum ,tidur kita masih bisa berkumpul sama keluarga kita walau ada yang kurang, intinya kita harus semangat jalani hari hari kita yang pahit".

Pada malam harinya Ratih sedang menangis karna di marahi oleh ibunya karna kesalah keponokannya tetapi Ratih lah yang di marahi oleh ibu dan kakaknya, dia pun terus penangis di dalam kamar sampai lalur malem dan saat tengah malam dia kepikiran oleh perkataan nya asri bahwa dia harus kuat, dan dia terus terus berkata dalam hatinya "Aku kuat aku bisa ngelewatin ini semua aku harus bisa mereka yang di luar sana masih banyak yang lebih buruk nasibnya dari aku tetapi mereka bisa lewati nya ,jadi aku juga harus bisa  mereka bisa aku juga harus bisa" dia terus terus berkata seperti itu dan selalu menyemangati dirinya sendiri dalam hati nya sampai dia pun tertidur.

Pagi pun tiba dan ia pun hendak pergi sekolah karna kemarin ia tidak sekolah karna harus mengurusi keponakannya yang sangat nakal itu , dan ia pun harus menyiapkan makan menyiapkan baju untuk keponakannya. Dan pada saat ia ingin pergi kesekolah tiba tiba ada orang yang menelpon dari rumah sakit kepada Ratih ,dan dia dapat kabar bahwa kondisi kakak nya yang sensitif itu sedang kritis ,dan kakak nya sangat inggin bertemu dengan Ratih karena telah membentak  Ratih dan kakanya ingin meminta maaf kepada Ratih atas semua kesalahannya pada waktu itu, dan Ratih pun datang ke rumah sakit yang membantu mengatasi penyakit kakanya.

Ratih berkata "assalamu'alaikum" lalu orang orang yang ada di dalam ruangan tersebut menjawab "wa'alaikum salam" , Ratih langsung melihat kakanya dan menangis karena melihat kakanya yang sangat kritis ,tiba tiba kakaknya itu meminta maaf kepada Ratih, kakanya berkata"Rat maafin teteh ya selama ini selau memarahi kamu dan membuat kamu lelah, teteh bukan hanya memarahi mu teteh cuman ingin mendidikmu supaya kamu tidak menjadi anak yang pemalas dan manja" Ratih berkata " iya teh , tidak apa ap Mita ikhlas ko teh " .kakanya Ratih menitipkan anaknya kepada Ratih.." Rat teteh titip anak anak teteh ,teteh udah ga kuat agi.." Ratih pun sedih sekali dan memberi semangat kepada kakaknya yang agak jahat itu " teteh kuat teteh gaboleh ngomong seperti itu" (sambil menangis) , dan tiba tiba detak jantung nya melemah Ratih langsung memanggil dokter pada saat itu , dan dokter memeriksa nya dan langsung berkata bahwa kakak nya Ratih meninggal Ratih sangat sedih pada hari itu.

Beberapa tahun kemudia Ratih telah lulus SMP dan keterima di sekolah favorit di kotanya dan dia keterima dengar Nilai terbaik seprovinsi Ratih pun bangga terhadap dirinya dan Ratih pun bersyukur karna itu berkat doa orang tuanya dan dia pun tidak lupa menjarahi makam kakaknya yang telah banyak memberikan pelajaran yang sangat berarti bagi hidupnya. Ratih dan kedua orangtuanya pun mengurus dan membesarkan keponakan kembarnya itu .

Ratih pun sadar bahwa kakak dan ibunya itu sangat sayang kepadanya mereka tidak mau Ratih menjadi anak yang pemalas dan bodoh ,kakaknya begitu karna kakaknya sangat ingin Ratih manjadi kebanggan orangtuanya dan panutan semua orang, Ratih pun banyak banyak bersyukur telah di lahirkan di keluarga yang sangat menyayangi nya. Ratih pun terus berusaha untuk membahagiakan kedua orangtuanya dan keponakanya dan dia ingin membuktikan kepada almarhum kakaknya bahwa dia bakalan mewujudkan impian kakaknya.

...." Jangan pernah menyerah dan berusaha lari, tapi hadapilah cobaan yang ada di depan kita dengan sabar, karena sabar adalah kunci kesuksesan dan kunci kesenangan dan jangan pernah menganggap orang yang memarahi mu itu dia benci terhadapmu tetapi dia adalah orang yang sangat menyayangi kamu, sayangilah orang orang yang menyanyi mu selagi mereka masih ada jangan sampe penyesalan itu datang.".....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun