polistirena, dimana polistirena adalah bagian sampah yang akan membentuk mikroplastik. Seiring dengan meningkatnya kuantitas limbah mikroplastik maka penelitian untuk mengatasi mikroplastik menjadi sangat penting. Hal tersebut yang mendasari penelitian Tim PKM diketuai oleh Kusdiana Salsabila dengan anggota Anggi Anggraeni, Sabrina Qulya, Ages Novida, dan Mita Paujiah, serta dibimbing oleh Bapak Anung Riapanitra, Ph.D.
Indonesia merupakan negara yang terdiri dari berbagai pulau dengan tingkat produksi sampah yang tinggi. Pertumbuhan populasi yang cepat dan konsumsi yang meningkat menyebabkan volume sampah bertambah tiap tahunnya. Menurut data statistik Indonesia Solid Waste Association, Indonesia memproduksi sampah plastik sebanyak 14% dari total produksi sampah yang artinya sebanyak 5,4 juta ton sampah plastik dihasilkan oleh Indonesia pertahunnya. Sampah plastik yang saat ini banyak ditemui yaitu styrofoam. Styrofoam banyak digunakan sebagai wadah makanan karena memiliki nilai ekonomis yang tinggi, praktis, dan murah. Namun, styrofoam dapat membawa dampak negatif untuk jangka panjang. Styrofoam merupakan material berbahanTim PKM yang berasal dari jurusan kimia Fakultas Matematikan dan Ilmu Pengetahuan Alam ini melakukan inovasi baru mengenai lapis tipis TiO2 termodifikasi Fe3O4 untuk proses fotokatalis reformasi mikroplastik polistirena. TiO2 umumnya berwujud serbuk sehingga dalam pengaplikasiannya sebagai agen pendegradasi polutan perlu dibuat dalam bentuk lapis tipis dan dimodifikasi menggunakan magnetik dengan penambahan Fe3O4. Fe3O4 pada penelitian sebelumnya telah digunakan, namun hanya dapat memindahkan mikroplastik tanpa menguraikannya baik secara fisik atau kimia. Pembentukan struktur penunjang seperti lapis tipis akan meningkatkan penggunaan kembali komposit magnetik TiO2/Fe3O4. Modifikasi lapis tipis TiO2/Fe3O4 tersebut memiliki kebaruan yang tinggi dan sangat efektif dalam mereformasi mikroplastik karena dapat digunakan berulang kali.
Penelitian ini diawali dengan sintesis microsphere polistirena, sintesis nanotube Fe3O4, pembuatan TiO2 termodifikasi Fe3O4, sintesis komposit TiO2/Fe3O4, dan sintesis pembuatan lapis tipis. Selanjutnya, lapis tipis yang telah dibuat dilakukan uji fotoreformasi polistirena, uji spesies reaktif fotokatalis TiO2/Fe3O4, uji penggunaan berulang, serta uji produk akhir. "Penelitian yang telah kami lakukan memberikan aktivitas yang tinggi terhadap degradasi mikroplastik polistirena, hasil tersebut dapat menjadi solusi bagi masalah kontaminasi mikroplastik dimasa yang akan datang" ungkap Kusdiana Salsabila, selaku ketua tim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H