Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Dome of the Rock: Monumen (Tanpa) Kisah Mi'raj

20 November 2012   03:31 Diperbarui: 28 Juli 2016   13:05 6679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dome of the Rock (Kubah batu / Qubbat as sakhra) merupakan landmark Yerusalem, seperti halnya Monas di Jakarta, Eiffel di Paris atau patung merlion di Singapura.  Dome of the rock sudah menjadi penanda Kota tua di  Jerusalem.  Bangunan ini merupakan salah satu monumen Islam tertua di dunia.   Dibangun 70 tahun setelah masa kepemimpinan kalifah Umar yaitu pada tahun 691 oleh Kalifah Abdul Malik.

Gambar dari tumblr

Walaupun di masa kini berfungsi sebagai mesjid, tujuan pembangunan dari bangunan ini tidak ada catatan sejarahnya.  Bangunan berbentuk oktagonal (segi delapan) ini pasti dulunya bukan mesjid, dibuat mengelilingi  formasi bebatuan yang diyakini kaum yahudi sebagai tempat Ibrahim hendak mengurbankan anaknya Isak.  Titik ini juga diyakini kaum yahudi sebagai pusat dunia.

Bagi muslim bangunan ini merupakan bangunan ketiga tersuci setelah Mesjid Haram Mekah dan Mesjid Nabi di Madinah karena diyakini dari sinilah Nabi Muhammad mi’raj menuju surga setelah melakukan perjalanan gaib dari Mesjid Haram Mekkah.  

Di pelataran Dome of the Rock sebelah utara dterdapat kubah kecil Dome of the ascension (Qubbat al mi’raj) yang dibangun barangkali pada abad ke 10.

Ayat tentang isra ini hanya terdapat dalam satu ayat dalam Al Quran yaitu surat al Isra 1:

Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha (mesjid terjauh) yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.

Dari tulisan-tulisan yang mengelilingi dinding bagian dalam bangunan ini dinyatakan keberbedaan keyakinan Islam dibandingkan kekristenan.   Campuran dari doa, syafaat, sahadat  dan ayat al quran ditorehkan untuk menunjukkan keberbedaan islam dibandingkan Kristen.

Ahli sejarah dari abad ke 9 al Ya’qubi menulis  bahwa kalifah Abdul Malik membangun Dome of the rock untuk mengalihkan haji dari Mekkah ke Yerusalem karena Mekkah tengah dikuasai musuhnya Abdullah bin Zubayr.  Tidak ada sejarawan lain yang menulis hal yang sama sehingga kisah ini diragukan kebenarannya.Pendapat yang mengatakan bahwa bangunan ini sebagai penanda kemenangan Islam di Yerusalem lebih dapat diterima.  

Bangunan ini unik dari era Bizantium, rumusnya mengikuti sebuah ciborium atau martyrium dimana pengunjungnya bisa melakukan ritual berjalan mengelilinginya yang menggambarkan perjalanan dari bumi ke surga.  Didirikan diatas areal suci yahudi, bagian dalamnya berisikan tulisan berhuruf Kufi tentang keesaan tuhan bahwa Ia tidak berputera, dan al Masih tiada lain adalah seorang hamba Allah, kesejahteraan untuknya dihari kelahirannya, dihari kematiannya dan dihari ia dibangkitkan kembali.

 Pada abad ke 8 Yerusalem dipenuhi oleh umat Kristen berbahasa arab.  Mereka bisa ikut masuk kedalam Dome of the rock, membaca pesan-pesan berbahasa arab berhuruf kufi didalamnya yang menentang faham ketuhanan Isa al Masih, tapi juga memuji dan mendoakannya.  Kaum yahudi dapat turut berziarah kebangunan indah ini dan merayakannya sebagai kuil ke tiga.  Bangunan ini dapat menyatukan semua keturunan Ibrahim.

Mengenai kisah mi’radj nabi, ini yang menarik.  Ayat-ayat al quran dan surat al Isra ayat 1 berhuruf arab ditambahkan pada bangunan ini oleh Saladin ketika merebut kembali Yerusalem dari pasukan salib diabad ke 13.  Lalu pada tahun 1545 oleh Sulaiman direnovasi dinding luar dengan lantai mosaic Turki berwarna warni.  

Pada awal pembangunan bangunan ini tidak ada satupun ayat yang menyinggung mengenai isra mi’raj.  Kisah mengenai isra mi’raj baru mulai muncul secara perlahan dan menemukan bentuknya hingga dua ratus tahun kemudian.  Peristiwa terpenting islam itu tidak dicatat dalam inskripsi awal yang ada dibagian octagonal dalam dan luar maupun dalam lempengan tembaga di dua buah pintu masuk.

sumber

wikipedia

maxwell institute

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun