Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Memberi dan Berbagi bagi Jomblo dan Pasangan Tanpa Anak

30 Juli 2012   02:40 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:27 327
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu membaca postingan pak Katedra “Memberi dan Berbagi Itu Kebahagiaan” saya langsung setuju.  Sebetulnya saya telah memikirkan mengenai hal ini beberapa waktu.  Melihat kejadian-kejadian di dunia dimana orang yang sudah memiliki segalanya di dunia: kepopuleran, kekayaan yang berlimpah pada usia muda tapi hidup mereka berakhir tragis.  Ada yang mati karena obat-obatan, ada yang bunuh diri.  Hal ini cukup menimbulkan pertanyaan dalam benak.  Sebetulnya apa sih yang dicari manusia?  Ketika seseorang bercita-cita ‘go international’.  Pada suatu hari cita-citanya terkabul dan dia terkenal di seluruh dunia pasti dia merasakan kebahagiaan seperti meledak dalam dirinya.  Sesudah itu apa?  Sebaiknya dia harus mengeset cita-cita baru sebelum hidupnya menjadi hampa. Dilain pihak juga kita melihat bahwa banyak orang yang sudah sangat kaya yang sangat dermawan.  Misalnya saja Bill Gates, Warren Buffet, Oprah Winfrey, Angelina Jolie dan Pitt dan mereka terlihat cukup berbahagia dalam pandangan awam kita.  Dari hal ini saya menyimpulkan bahwa ketika kekayaan sudah dalam genggaman, ketika kita bisa mendapatkan apapun yang kita mau, maka kebahagiaan dari hal-hal materil menjadi sulit.  Karena itulah para orang kaya yang ingin tetap waras akhirnya banyak berderma, karena hal ini membahagiakan diri dan menyehatkan jiwa.   Kesimpulannya, memberi ternyata memberikan kita kebahagiaan. Memberi dan berbagi merupakan perbuatan yang mewakili cinta.  Memberi dan berbagi juga mewakili rasa bersyukur. Pertanyaan dari kesimpulan itu adalah apakah untuk berbahagia, memberi dan berbagi kita harus kaya?  Masak kebahagiaan hanya milik orang kaya? Pertanyaan ini menghasilkan jawaban bahwa semua manusia bisa berbahagia ketika dia memberi dan berbagi kepada sesama dengan apa yang dimilikinya.  Bagi manusia-manusia awam / mediocre / biasa-biasa saja tentu saja tetap bisa berbahagia sekarang juga tanpa harus menunggu akan berbahagia ketika menjadi sukses besok. Bagi kebanyakan pasangan, anak adalah sumber kebahagiaan.  Memberi dan berbagi bersama keluarga cara yang sangat mudah untuk berbahagia.  Apakah orang yang tidak menikah atau tidak memiliki anak menjadi kurang berbahagia?  Tentu tidak juga, asalkan tahu rahasianya bahwa berbagi dan memberi akan memberimu kebahagiaan. Ini tips memberi dan berbagi untuk para jomblo dan pasangan tanpa anak. Tapi untuk semua orang juga bisa kok. Memberi dan berbagi dibawah ini bisa dilakukan siapapun dan bikin kita bahagia: •Memberikan senyum Berikan senyum termanis dan tertulus anda pada rekan kerja dan keluarga.  Orang yang kita beri senyum akan membalas dengan senyum juga dan itu membahagiakan. •Memberikan tubuh kita perawatan yang baik Mandi dan keramas teratur, merawat kuku, gigi dan kulit hingga memberikannya baju yang serasi bersih dan wangi tanda bersyukur.  Bagi yang merokok, berhenti merokok adalah hadiah terindah bagi tubuh anda. •Memberi untuk Bumi Apapun yang bisa membuat bumi lebih baik akan melegakan dan membuat bahagia.  Berbelanja dengan membawa keranjang belanjaan untuk mengurangi pemakaian plastik, mengurangi jumlah sampah dengan tidak membeli aqua gelas atau mulai menggunakan mangkok dan cangkir lagi, menanam pohon, membuat kompos, berkebun, memisahkan kardus / botol plastik / kertas koran untuk diberikan kepada pemulung hal-hal kecil yang bisa membuat bumi kita balik memberi kepada kita dengan berkahnya yang melimpah. •Berbagi dengan Hewan Kita bisa membuatkan rumah dari triplek untuk burung gereja dan ditempel didinding rumah, atau membuat wadah yang diisi air dan makanan burung dan digantung dibawah pohon dihalaman. Sisa ikan, ayam dan daging ditaruh dimangkok plastik dibelakang rumah tempat kucing liar kerap mampir. Hanya kebahagiaan kecil karena berbagi.

Gambar dari flickr •Berbagi Pengetahuan Kalau anda punya keterampilan atau ilmu cobalah untuk ditularkan secara gratis.  Pembantu anda tidak bisa mengaji ajarilah mengaji.  Tetangga ada yang tidak bisa membaca tawarkan untuk mengajari mereka membaca.  Anda ahli membuat masakan berikan resep dan trik-triknya pada rekan kerja, bahkan berbagi masakan anda.  Anda suka menulis, sebar ide dan ilmu anda di blog keroyokan seperti kompasiana ini ;) •Berbagi Untuk Lingkungan Sekitar Aktif di lingkungan rumah juga salah satu cara untuk berbagi.  Bantulah kegiatan lingkungan anda baik dengan materil maupun tenaga.  Aktif di mesjid dan mengadakan program pembagian terjemahan alquran gratis, misalnya.  Atau turut aktif dalam program mewujudkan perpustakaan lingkungan, atau membantu program penyuluhan kesehatan.  Kalau anda tulus hal ini membahagiakan. Ada yang ingin ditambahkan lagi dari daftar ini? Ayo berbagi :) !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun