Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Nature

Memangkas Pohon Peneduh

16 Februari 2011   02:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33 2310
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebelumnya baca ini dulu Bunuh Diri di Pohon Cabe Pohon Batu Bata Jangan Menanam Pohon! Maksud Saya Dipangkas, Bukan Dipenggal! Pohon Tertinggi di Dunia

Sekarang kita mulai mencoba memangkas pohon peneduh dan pohon pinggir jalan. Ada tiga tujuan pemangkasan 1. Keamanan: percabangan yang lemah bisa membahayakan properti dan jiwa jika terjadi angin dan hujan 2. Kesehatan: Mahkota yang terlalu rapat menimbulkan tumbuhnya jamur, penyakit dan serangga yang tidak diharapkan. 3. Estetika: Bentuk yang lebih cantik dan sempurna. Pemangkasan juga bisa memicu pertumbuhan bunga.

Ada 3 Jenis Pemangkasan 1. Penipisan Mahkota
Kita menghilangkan percabangan dengan selektif supaya ada lebih banyak cahaya dan udara di mahkota. Bentuk dan struktur pohon jangan dirubah. Dalam gambar diatas warna biru adalah percabangan yang dibuang. Potongan pangkas pada garis merah. Sebaiknya jangan lebih dari 1/4 dahan hidup dibuang pada satu waktu pemangkasan untuk menghindari stress dan mencegah produksi tunas epikormik yang berlebihan. 2. Menaikkan Mahkota
Menaikkan mahkota caranya dengan menghilangkan cabang bawah mahkota pohon supaya ada ruang yang lebih lega untuk para pejalan kaki, mobil, bangunan atau untuk membentuk batang yang bersih untuk produksi kayu. Setelah pemangkasan, rasio dari mahkota terhadap tinggi pohon total harus lah sekitar 2/3 (contoh pohon setingi 12 meter seharusnya mempunyai cabang terbawah pada ketinggian 4 meter). 3. Pengurangan Mahkota
Pengurangan mahkota adalah metode yang paling sering, ketika pohon jadi terlalu besar dan mengganggu. Metoda ini kadang disebut drop crotch pruning. Cara ini lebih bagus daripada cara topping (potong/bantai/penggal) karena menghasilkan penampakan yang lebih natural, memperjarang jadwal pemangkasan kemudian dan mengurangi stress. Metode terakhir ini kadang menghasilkan luka pangkas yang besar pada batang utama yang bisa mengakibatkan busuk. Metoda ini sebaiknya tidak dilakukan pada pohon dengan bentuk tumbuh piramidal (segi tiga). Solusi jangka panjang yang lebih baik barangkali dengan menebang pohon dan menggantinya dengan pohon yang lebih cocok. Sumber tulisan USDA forest service Tunas epikormik adalah tunas tidur yang akan bangun kalau batang dipangkas. Kurang lebih sebulan sesudah pemangkasan tunas-tunas epikormik ini harus dibuang supaya percabangan pohon tetap seperti yang kita inginkan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun