Mohon tunggu...
Mita
Mita Mohon Tunggu... Administrasi - Kerja dari rumah.

Minat yang terlalu sering berubah-ubah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Singa Dari Subang

30 Juli 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:28 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada yang pernah menonton sisingaan? Kesenian tradisional asal Subang ini kabarnya merupakan kreasi dari RAF (Raden Ading Affandi), seorang seniman sunda, disekitar tahun 70 an. Ada juga yang mengatakan bahwa kesenian ini sudah ada lebih awal dari itu, yakni dari jaman penjajahan Belanda, dan tandu berkepala singa yang biasanya sepasang itu merupakan simbol perlawanan terhadap penjajahan Belanda, yang berlambangkan dua ekor singa. Yang pasti kesenian ini bisa dikatakan jenis kesenian ‘baru’, bukan kesenian tradisional yang sudah berabad-abad lamanya, karena seperti kita ketahui singa tidak hidup di pulau Jawa.

Kesenian ini biasanya ditanggap jika ada yang merayakan pesta sunatan. Sang pengantin sunat akan dinaikkan ke tandu singa dan diarak keliling kampung. Satu ekor singa dipanggul oleh 4 orang yang mengangkat tandu dibahu sambil menari. Jumlah tandu singa yang dibawa tergantung pesanan, biasanya disesuaikan dengan jumlah anak yang disunat. Sisingaan ini diiringi kendang yang diikat di tandu bambu, terompet,seorang sinden dan seperangkat sound system dan diesel yang ditarik roda. Sebelum arak-arakan dimulai biasanya sisingaan ini mengadakan atraksi lebih dahulu. Mereka mengangkat tandu singa keatas dan kebawah, kesamping kiri dan kanan menurut koreografi yang sudah dilatih. Kadang-kadang atraksi ini juga digabung dengan aksi akrobatik. Dalam atraksi ini para pemain mengharapkan ‘sawer’ atau sangu dari penonton, dan aksinya menjadi bertambah hebat jika uang sawer sudah diselipkan. Atraksi ini mengundang banyak penonton dan pesta sunat dijamin berlangsung meriah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun