Mohon tunggu...
Enrica Ayu Miswardani
Enrica Ayu Miswardani Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kenali Diri Kita, untuk Masa Depan Kita!

10 April 2017   21:33 Diperbarui: 10 April 2017   21:45 2828
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Terkadang seseorang lupa untuk mengenali dirinya sendiri karena sibuk mengenal orang di sekitarnya, dan beranggapan bahwa mengenal lebih banyak orang akan membuka peluang/jaringan yang lebih banyak. Orang yang lupa mengenali dirinya sendiri, ia akan terkesan tertutup karena tidak dapat mengidentifikasi apa potensi dan kelemahan yang ia miliki. Akhirnya apa yang menjadi kekuatan dalam dirinya sulit dimaksimalkan dan terkesan tertutupi dan tidak diketahui oleh orang lain.

Menurut Joo dan Herry Window, terdapat 4 sel pengenalan diri. Dibawah ini akan penulis uraikan penjelasan berdasarkan teori tersebut:
Seorang yang mengenal dan tahu tentang dirinya sendiri serta diketahui oleh orang lain, ia berada di daerah publik A, sehingga ia sudah tidak segan untuk mengungkapkan ide dan mengembangkan potensi yang ia miliki serta mudah berkomunikasi dengan orang lain tanpa rasa malu, sehingga terjalin antara keduanya kerjasama yang saling bersinergi. Daerah ini termasuk daerah aman karena antara dirinya dan orang lain tidak ada miscommunication sehingga ide, pendapat, dan potensi yang ia miliki diakui oleh orang lain. 


Sedangkan orang yang tidak tahu tentang dirinya sendiri akan tetapi diketahui oleh orang lain, ia berada di daerah buta B, karena orang lain tahu tentang dirinya tapi ia tidak bisa mengenali dirinya sendiri, sehingga hal yang harus ia lakukan yaitu meningkatkan rasa percaya diri dan membuka diri kepada masyarakat tentang jati dirinya yang sebenarnya serta meminta pendapat d

an kritik dari orang lain agar ia dapat intropeksi dan meperbaiki diri sehingga menjadi individu yang lebih baik untuk kedepannya.
Adapun seseorang yang tahu tentang dirinya akan tetapi orang lain tidak mengetahuinya, maka ia berada di daerah tersembunyi C, ia tahu apa potensi dan kemampuan yang ia miliki akan tetapi ia malu untuk mengungkapkan ide dan pendapatnya kepada masyarakat. 

Agar orang lain dapat mengetahui dirinya ia harus berperan aktif dalam kegiatan apapun dan berusaha untuk menuangkan ide dan potensi yang ia miliki. Daerah ini yang biasanya terjadi pada orang yang kurang PD dan kurang motivasi sehingga ia terkesan tertutup dan tersembunyi dari masyarakat. 


Adapun daerah yang terakhir yaitu daerah yang tak disadari D, maksudnya yaitu ia tidak tahu tentang dirinya sendiri dan orang lain pun tak mengenali dirinya. Agar ia dapat mengenali dirinya sendiri dan potensi apa yang ia miliki, maka ia harus berusaha dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah ia lakukan sebelumnya. Hal-hal yang perlu ia coba harus berupa kebaikan agar tidak terkesan salah atau tidak baik dalam pandangan orang lain.


Terdapat hal perlu kita waspadai, jika kita berada di daerah publik A, janganlah kita menjadi “Superman” maksudnya, yaitu merasa berlebihan mengenali diri sendiri dan dikenal serta diterima orang lain, sehingga kita bersikap angkuh dan sombong. Hal yang tidak baik ini tidak perlu kita contoh. Kita juga harus dapat bertwgus sapa dengan orang yang berada di daerah B, C, maupun D dan mengajak mereka untuk meningkatkan potensi dan kemampuan yang mereka miliki, serta membantu mereka kearah pengembangan diri di masa yang akan datang, sehingga hal itu bermanfaat bagi orang lain.

Belajar mengakui kelemahan tidak akan membuat kita menjadi lemah dihadapan orang lain, akan tetapi dari sinilah kemampuan kita akan semakin terasah. Ada banyak sekali cara untuk mengenali diri sendiri serta dapat menjadi diri sendiri baik dari pemikiran, perasaan, maupun tindakan.
Believe in Youself

cara yang paling mudah kita lakukan yaitu melalui metode visualisasi, perhatikan apa yang kita lihat dan sering kita jumpai. Gambaran melalui panca indera penglihatan ini merupakan alat paling canggih dari alat manapun serta mampu mendeteksi apa keinginan kita. Misalnya, apabila kita melihat orang lain sedang memainkan alat musik gitar sambil bernyanyi, kita akan merasakan alunan musik dan menikmati lagunya dan sesekali spontan ikut bernyanyi. Sesungguhnya kondisi inilah yang sedang menunjukkan kepada kita bahwa kita merasa senang dengan musik tersebut dan cara untuk mewujudkannya adalah dengan mendengarkan musik. 


Cara kedua yang dapat kita lakukan untuk mengenali diri yaitu melalui perasaan. Perasaan memang diciptakan Tuhan agar manusia dapat mengenali dirinya. Perasaan itu dapat menggambarkan diri kita apakah kita memiliki perasaan halus, sensitif atau bahkan sebaliknya. Sebagai contoh, jika kita melihat orang bekerja keras untuk membangun bisnis agar masa depannya tidak suram lalu ia sukses menjalankan bisnisnya, kita akan merasa ingin seperti dirinya. Sukses melalui bisnis yang ia lakukan dengan kerja keras. Inspirasi darinya itulah yang akan mendorong kita menjadi lebih giat dan tekun. Disinilah perasaan kita sedang bekerja, sehingga kita dapat termotivasi. 


Cara ketiga yaitu mengenali diri melalui pikiran. Disinilah kekuatan yang sangat dahsyat itu muncul sehingga tak dapat merubah apapun. The Secret Power of the Think, cara mendeteksinya yaitu dengan pola pikir kita masing-masing. Pembentukan mindset melalui proses yang tidak langsung, cenderung membuahkan hasil yang kurang baik. Kenali pikiran-pikiran anda secara terus menerus dengan terus berlatih dan berlatih. Caranya yaitu mengisinya dengan informasi-informasi yang baik dan bermanfaat. 


Jadi, kita dapat menyimpulkan bahwa mengenali diri sendiri itu sebenarnya tidak sulit. Penting bagi kita semua agar mengenal diri kita masing-masing karena itu merupakan pondasi terkuat untuk melakukan pengembangan diri. Kekuatan dan kelemahan juga harus kita kenali agar kita dapat memaksimalkan potensi yang kita miliki dan mengelola kelemahan itu menjadi kekuatan. Apabila kita berhasil mengenali diri kita maka kemungkinan besar kita akan mempu menguasai dan mengendalikan diri.

Ingatlah selalu bahwa orang yang menghalangi kita, adalah diri kita sendiri!  Lawan dan kalahkan ia.

Semoga bermanfaat :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun