Siapa sangka praktik perbudakan masih terjadi di pelosok negeri kita? Kasus yang menghebohkan baru-baru ini datang dari Waingapu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur. Seorang gadis berinisial ITA (17) menjadi korban perbudakan modern sejak masih anak-anak hingga kini melahirkan anak.
ITA, yang kini berusia 17 tahun, mengalami penderitaan yang sulit dibayangkan. Sejak masih duduk di bangku kelas 2 SD, ia telah menjadi korban eksploitasi oleh majikannya. Bukan hanya dipaksa bekerja tanpa upah, Ita juga mengalami penyiksaan fisik dan pelecehan seksual yang berujung pada kehamilan.
"Ini bukan sekadar kasus kekerasan dalam rumah tangga, tapi sudah masuk kategori perbudakan modern," ujar Arist Merdeka Sirait, Ketua Komnas Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) saat dihubungi wartawan.
Kronologi Kasus:
- Ita dibawa ke rumah majikannya saat masih berusia sekitar 8 tahun.
- Selama bertahun-tahun, ia dipaksa bekerja tanpa diberi upah dan kesempatan bersekolah.
- Ita mengalami penyiksaan fisik dan mental secara rutin.
- Puncaknya, Ita diperkosa hingga hamil dan melahirkan seorang anak.
Kasus ini terungkap setelah Ita berhasil melarikan diri dan melaporkan penderitaannya ke pihak berwajib. Saat ini, polisi telah menahan tersangka dan kasus sedang dalam proses hukum.
Jacky menjelaskan kasus itu sedang dalam proses penyelidikan oleh Satuan Reskrim Polres Sumba Timur. Menurut, Jacky, surat perintah penyidikan telah dikeluarkan sejak 5 Agustus 2024.
"Hingga saat ini, kami telah memeriksa 10 orang sebagai saksi. Kami sudah memintai keterangan mereka," jelas Jacky.
Menurut data dari International Labour Organization (ILO), sekitar 40,3 juta orang di dunia menjadi korban perbudakan modern, dengan 25% di antaranya adalah anak-anak. Di Indonesia sendiri, meski angka pastinya sulit ditentukan, kasus-kasus seperti Ita menunjukkan bahwa masalah ini masih ada dan perlu penanganan serius.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H