Mohon tunggu...
Miswandi
Miswandi Mohon Tunggu... Freelancer - Pencari Nafkah

Nama saya Miswandi, saya mempunyai ambisi bisa menghasilkan uang melalui teknologi yang berkembang, seperti halnya mendapatkan uang dari internet, apapun itu. Hobi saya berenang, main game, dan sekarang saya sedang tertarik dalam hal menulis, saya akan berusaha untuk itu.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemerintah Resmi Menutup TikTok Shop, Nasib Para Penjual?

5 Oktober 2023   15:30 Diperbarui: 5 Oktober 2023   16:05 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah Indonesia secara resmi menutup TikTok Shop di Indonesia, Rabu (04/10/2023) Pukul 17:00 WIB.
Penutupan ini tentu saja menimbulkan pertanyaan mengenai nasib para penjual yang selama ini mengandalkan platform tersebut untuk berjualan.

Berdasarkan data dari TikTok Indonesia, ada sekitar 1 juta penjual yang aktif di TikTok Shop. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari UMKM hingga pedagang skala besar. Penutupan TikTok Shop ini tentu saja akan berdampak pada para penjual tersebut, baik secara positif maupun negatif.

Dampak Positif

Di satu sisi, penutupan TikTok Shop bisa menjadi peluang bagi para penjual untuk mengembangkan bisnisnya di platform lain. Dengan adanya persaingan yang berkurang, para penjual bisa lebih fokus untuk meningkatkan penjualannya di platform lain.

Selain itu, penutupan TikTok Shop juga bisa menjadi kesempatan bagi para penjual untuk mengevaluasi bisnisnya. Mereka bisa melihat apa yang perlu diperbaiki agar bisnisnya bisa lebih berkembang di platform lain.

Dampak Negatif

Di sisi lain, penutupan TikTok Shop juga bisa berdampak negatif bagi para penjual. Hal ini terutama bagi para penjual yang sudah memiliki basis pelanggan yang besar di TikTok Shop. Mereka mungkin akan kesulitan untuk menarik pelanggan baru di platform lain.

Selain itu, penutupan TikTok Shop juga bisa berdampak pada biaya operasional para penjual. Mereka mungkin akan perlu mengeluarkan biaya tambahan untuk berpindah ke platform lain.

Langkah-langkah yang Bisa Diambil Para Pedagang

Untuk menghadapi dampak penutupan TikTok Shop, para penjual bisa mengambil beberapa langkah berikut:

  • Pindah ke platform e-commerce lain. Platform e-commerce lain seperti Shopee, Tokopedia, dan Lazada masih menjadi pilihan yang populer bagi para penjual online. Dengan pindah ke platform lain, para penjual bisa tetap menjangkau pelanggan mereka.
  • Manfaatkan media sosial. Media sosial seperti Instagram dan Facebook juga bisa menjadi platform yang efektif untuk berjualan online. Para penjual bisa membuat akun bisnis di media sosial tersebut untuk mempromosikan produk atau jasanya.
  • Membangun website sendiri. Memiliki website sendiri bisa menjadi solusi yang tepat bagi para penjual yang ingin memiliki kontrol penuh atas bisnisnya. Dengan website sendiri, para penjual bisa lebih bebas untuk menentukan harga, produk, dan promosi yang mereka tawarkan.

Penutupan TikTok Shop tentu saja akan menjadi tantangan bagi para penjual. Namun, dengan adanya langkah-langkah yang tepat, para penjual bisa menghadapi tantangan tersebut dan tetap mengembangkan bisnisnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun