Satu persatu titik cahaya yang berpendar perlahan mulai memudar. Tidak ada lagi berkas-berkas sinar yang dulu selalu berusaha menyeruak masuk menembus retina di mataku. Tiap-tiap foton yang tertembak seakan terpental jauh entah kemana. Benang-benang nada pun tidak mau ketinggalan. Mereka ikut mogok seolah sepakat dengan cahaya. Sehelai demi sehelai nada mulai meninggalkan gendang di telinga. Mereka tidak putus asa, hanya menolak untuk singgah di dalam sana. Mereka semua pergi. Aku tertinggal disini, tanpa cahaya, tanpa suara. Aku dapat merasakan dari jauh ada yang sedang berusaha menghampiri. Perlahan-lahan merayap kian mendekat merapat. Sesaat yang lalu aku berpikir bahwa aku akan selamanya sendiri, namun mereka berdua seketika mendekapku erat-erat. Dekapan yang terasa dingin dan hampa. Kosong. Setelah berdiam sejenak, aku mulai menyadari mereka berdua sangat bersahabat. Seolah berbisik bahwa mereka akan setia menemani selama sisa hidupku yang entah sampai kapan. Maka akupun memberanikan diri untuk menyambut mereka berdua. "Hai, selamat datang Sang Gelap, selamat datang Sang Sunyi. Aku mohon, jaga aku baik-baik ya." Muhammad Iskandar Satriyo Utomo. lima - april - dua ribu tiga belas. Redam Padam. Canon EOS 400D. Oleh: Muhammad Iskandar Satriyo Utomo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H