Mohon tunggu...
mistery telaga merah
mistery telaga merah Mohon Tunggu... -

opo baelah sing penting apik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Oknum Intelijen Lindungi Al Zaytun & Panji Gumilang

28 April 2011   22:00 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:17 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Majelis Ulama Indonesia (MUI) pernah meneliti bahwa pondok pesantren Al Zaytun berhubungan dengan Negara Islam Indonesia (NII) dengan tokohnya Panji Gumilang. Mengapa Al Zaytun dan Panji Gumilang selama ini tak tersentuh? Diduga ada oknum intelijen yang membekingi.

Al Chaidar, mantan anggota NII dan penulis buku 'Sepak Terjang KW9 Abu Toto Syekh A.S. Panji Gumilang Menyelewengkan NKA-NII Pasca S.M. Kartosoewirjo' menduga ada oknum intelijen yang melindungi.

"Ada penelitian Depag, MUI, terhadap Al Zaytun, Panji Gumilang ini orang dilindungi pemerintah kelihatannya, oknum-oknum intelijennya," jelas Al Chaidar ketika ditanya tentang sosok Panji Gumilang yang misterius ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (27/4/2011).

Al Chaidar pernah beberapa kali bertemu dengan Panji Gumilang. "Pernah (beberapa kali), orangnya besar, gendut, mewah, banyak cincin-cincin," jelas Al Chaidar.

Dia yang pernah masuk ke lingkaran dalam Ponpes Al Zaytun ini membenarkan ada pendoktrinan tentang NII, seperti mengkafirkan orang di luar Al Zaytun, boleh menipu dan mencuri. Motifnya, tidak pernah benar-benar berniat untuk mendirikan negara Islam.

"Ya mengumpulkan harta itu, tidak pernah berniat untuk mendirikan negara Islam," jelasnya.

Dari harta yang dikumpulkan itu menurut Al Chaidar, hanya 10 persen untuk Al Zaytun. "90 persen untukl oknum-oknum intelijen," jelas Al Chaidar.

Sementara menurut http://nii-alzaytun.blogspot.com disebutkan:

Beberapa bulan kemudian, sekitar akhir 1999, Kepala Badan Intelijen (BAKIN) Letjen Purn ZA Maulani, pernah diminta melakukan negosiasi atas nama AS Panji Gumilang (alias Abu Toto) untuk berhadapan dengan Al Chaidar, misinya meminta Al Chaidar tidak usah menerbitkan buku tentang masa lalu Abu Toto yang berkaitan dengan Al-Zaytun.

Ketika dikonfirmasi hal ini, Al Chaidar membenarkannya. "Benar itu, teman-teman saya bilang nggak usah pakai deal-deal, kalau nggak ditulis nanti korban kemanusiaan yang semakin banyak, ditulis saja masih banyak korban, apalagi tidak," ujarnya.

Petinggi TNI era Orba, Prabowo Subiyanto, menyangkal NII KW 9 yang sering dikaitkan dengan Al Zaytun adalah bentukan dan binaan intelijen. "Enggaklah, kita kan tahu sejarahnya," kata Prabowo hari ini.

Sementara itu, Koordinator Al Zaytun Kalimantan Selatan, A.S.E Iskandar menyatakan, pengaitan lembaganya dengan NII dan isu Panji Gumilang adalah Presiden NII telah sering kali muncul. Namun pihak Al Zaytun lebih memilih tidak berkoar-koar membantah wacana dan isu tersebut. Sebab dia khawatir jika selalu ada bantahan akan selalu ramai.

Menurutnya, anak-anak suka belajar ke Pesantren Al Zaytun karena ponpes ini mempersiapkan santrinya menjadi pemimpin. Banyak pejabat yang datang, sehingga santri pun bisa melihat dan berdialog langsung dengan pejabat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun