Karena sejuta mata mengingkan inginkan rupa yang beda
      Namun hanya warisan semu yang tertinggal jejaknya
            Kini setelah engkau tak lagi di singgasana
            Hanya keluarga yang menjadi tempat bercengkrama
            Ketika semua yang dulu di tangan terlepas sudah
            Teman atau lawan tak lagi ada yang tersisa di penghujung usia
      Hari kepergianmu begitu terasa di rakyat jelata
      Mengantarkan engkau ke peristirahatan abadimu disana
      Berbaris rapi mengenang semua kisah indahmu sewaktu berkuasa
      Menjadi amal pendamping engkau di tempat abadi berssama
            Aku mungkin belum bisa bertumpah rua seperti mereka