Mohon tunggu...
Nuel
Nuel Mohon Tunggu... Guru - Nuel

Nuel

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

NASA Tahu Roketnya Bermasalah, Tapi Tetap Memaksa Apollo 1 Meluncur

26 Oktober 2020   14:55 Diperbarui: 26 Oktober 2020   14:57 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat mendengar kata NASA, yang muncul di benak saya adalah organisasi keren yang bisa mengangkat kemanusiaan melampaui batas bumi.

Ditambah film - film fiksi ilmiah seperti Armagedon, Man in Black, dan Interstellar, rasanya semua orang jadi kagum dengan organisasi ini.

Apalagi kemarin saat ada satu orang muda keturunan Korea yang merupakan anggota Navi SEAL (Kopasusnya Amerika), yang juga seorang dokter berhasil masuk menjadi astoronot NASA untuk program Mars. 

Lengkap sudah citranya, organisasi keren yang hanya menerima orang - orang keren.

Tapi semua itu goncang saat saya membaca satu artikel yang bercerita tentang tragedi Apolli 1.

Dalam artikel tersebut dikatakan Team sudah menemui berbagai macam masalah sebelum peluncuran. Mulai dari sistem komunikasi antar gedung (masih di dalam bumi, belum dari bumi sampai bulan ya), hingga pemasangan tabung oksigen yang bermasalah.

Dengan melihat hal seperti itu, seharusnya peluncuran diundurkan, logikanya kan begitu. Tapi ini tidak. Mereka tetap memaksakan agenda peluncuran.

Dan akibatnya, Appolo terbakar, dan 3 astoronotnya meninggal.

Sebuah penyia -nyiaan bakat yang luar biasa. Bagaimana 3 orang anggota masyarakat dengan kapasitas yang tinggi, 3 orang anggota keluarga yang sangat disayang dikeluarganya, pergi dan tidak kembali lagi.

Semuanya karena agenda yang harus jalan.

Saya mencoba mencerna hal ini tetapi sulit. 

Mencoba mengerti, tapi susah.

Saya temukan catatan ini dari Grissom, salah satu astronot yang meninggal:

"Jika kami mati, kami ingin orang menerimanya," tulisnya. "Kami berada dalam bisnis yang berisiko, dan kami berharap jika terjadi sesuatu pada kami, hal itu tidak akan menunda program. Penaklukan ruang angkasa sepadan dengan risiko hidup. "

Saya terdiam.

Kagum, dan mulai mengerti.

Mereka bukan korban.

Mereka tahu sistemnya belum sempurna.

Mereka mengerti resikonya.

Dan hari itu mereka tetap berangkat.

Hari itu mereka mencium istri.

Hari itu mereka memeluk erat anak mereka.

Dan hari itu adalah hari terakhir mereka berkumpul bersama keluarga.

Sekarang, NASA sudah jauh lebih baik, ditambah lagi dengan SPACE Xnya Ellon Musk, dan kemanusiaan berani menatap lebih jauh lagi, kali ini ke Mars.

ini-nasa-space-5f968074d541df0d855591f2.jpeg
ini-nasa-space-5f968074d541df0d855591f2.jpeg
Dengan membangun pangkalan di bulan, yang mengingatkan kita kembali akan 3 astronot luar biasa.

Chaffee, Grissom, dan White.

Malam ini saat melihat bulan, 3 nama itu akan muncul di benak, Chaffee, Grissom, dan White.

Terima kasih untuk jasa kalian.

Grissom, White, dan Chaffee di depan landasan peluncuran yang berisi kendaraan luar angkasa AS-204 / Apollo 1  mereka
Grissom, White, dan Chaffee di depan landasan peluncuran yang berisi kendaraan luar angkasa AS-204 / Apollo 1  mereka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun